Madrasah Bangun 3 RKB melalui Dana Hibah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purbalingga – Pembangunan gedung Ruang Kelas Baru (RKB) sejumlah 3 ruang di lantai 2 MI Negeri 3 Purbalingga akhirnya terwujud, meskipun secara bertahap. Pembangunan gedung yang hingga saat ini masih berlangsung terlaksana melalui bantuan dana hibah Komite Madrasah, para guru, dan pegawai MI Negeri 3 Purbalingga. Hal tersebut disampaikan Kepala MI Negeri 3 Purbalingga Akbar Yuli Setianto dalam penjelasan di ruang kerjanya, Senin (22/3/2021).

Akbar menjelaskan jumlah ruang kelas di madrasahnya belum memadai seiring dengan bertambahnya jumlah siswa. Sehingga perlu adanya penambahan ruang kelas baru agar proses pembelajaran berjalan lebih kondusif.

“Jumlah siswa pada tahun pelajaran 2020/2021 sekarang ini ada 501 siswa. Jika pembelajaran tatap muka sudah diberlakukan maka kami membutuhkan 20 ruang kelas, yang ada baru 16 ruang kelas,” jelasnya.

Untuk kebutuhan ruangan kelas : kelas I : 3 ruang, kelas II: 4 ruang, kelas III: 3 ruang, kelas IV: 4 ruang, kelas V: 3 ruang dan kelas 6 membutuhkan 3 ruang, lanjutnya.

“Alhamdulillah ada penambahan 3 ruang kelas yang dibangun oleh komite, guru, dan pegawai MI Negeri 3 Purbalingga melalui dana bantuan hibah. Kekurangan 1 kelas lagi rencananya kami akan menggunakan ruang guru untuk proses pembelajaran. Semua guru untuk sementara berada di ruang kelasnya masing-masing,” jelasnya.

Menurutnya, bantuan dana hibah dari Komite, guru dan pegawai MI Negeri 3 Purbalingga digunakan untuk membuat dak lantai dan gedung 3 ruang kelas di lantai 2.

“Karena berada di lantai 2 dibutuhkan dana untuk pembongkaran atap dan pembuatan dak lantai yang berupa konstruksi pilar dan plat rantai dengan jumlah dana Rp 150.000.000,00,” jelasnya.

Akbar menambahkan, jumlah dana swadaya komite, guru dan pegawai untuk pembangunan 3 ruang kelas sampai saat ini mencapai kisaran Rp 110.000.000,00.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mensukseskan penambahan 3 ruang kelas di madrasah kami,” ungkapnya.

Akbar menjelaskan, melalui musyawarah serta persetujuan komite dan paguyuban wali siswa diputuskan bahwa pembangunan dak lantai dilaksanakan melalui sistem borongan dengan pihak ketiga (kontraktor).

“Pertimbangannya agar kontruksi bangunan benar dan sesuai spesifikasinya. Sedangkan untuk pembangunan gedung yang sampai saat ini masih dalam proses kami gunakan SDM yang ada yaitu pesuruh madrasah, Satpam, penjaga malam dan warga masyarakat,” jelasnya.

Partisipasi Masyarakat

Ketua Komite Madrasah Soderi Munir dalam keterangannya secara terpisah menjelaskan, partisipasi masyarakat sangat berperan dalam mendukung pembangunan 3 ruang kelas tersebut.

“ Partisipasi masyarakat terutama paguyuban wali siswa pantas diacungi jempol. Mereka dengan suka rela menyumbangkan sebagian hartanya demi suksesnya pembangunan 3 ruang kelas baru supaya proses pembelajaran tatap muka nantinya berjalan maksimal,” jelasnya. (emi/sar/bd)