Kakankemenag Kab. Pekalongan Pimpin Doa dalam Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih Memperingati HUT RI ke-76 Tingkat Kab. Pekalongan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kab. Pekalongan – Kepala Kankemenag Kabupaten Pekalongan, H. Kasiman Mahmud Desky bertindak sebagai pemimpin do’a dalam upacara pengibaran bendera sang merah putih memperingati HUT RI ke-76 tingkat Kabupaten Pekalongan di depan pendopo Bupati Pekalongan, Selasa (17/8/2021).

Upacara dipimpin langsung oleh Bupati Pekalongan Fadia Arafiq dan dihadiri oleh Wakil Bupati Pekalongan H. Riswadi, ketua DPRD Kab. Pekalongan Hj. Hindun, Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria, Pabung 0710 Pekalongan, Kajari Kab. Pekalongan, Pengadilan Agama Kab. Pekalongan, Sekda Kab. Pekalongan, para Asisten Kab. Pekalongan serta OPD Kab. Pekalongan.

Kakankemenag H. Kasiman Mahmud Desky dalam doanya memanjatkan rasa syukur atas 76 tahun kemerdekaan bangsa dan negara Republik Indonesia serta anugerah yang tak terbilang dan tercurah di bumi pertiwi. Serta memohon petunjuk agar peringatan proklamasi kemerdekaan ini bisa mejadi momentum merekatkan kesatuan dan persatuan.

Bupati Pekalongan Fadia Arafiq yang membacakan amanat Gubernur Jawa Tengah menyampaikan bahwa Proklamasi Kemerdekaan bukanlah ujung perjuangan. Nyatanya, setelah Bung Karno dan Bung Hatta membacakan naskah proklamasi, Indonesia masih harus berperang melawan agresi militer Belanda, masih harus perang membebaskan Irian Barat. Pertempuran demi pertempuran masih harus dihadapi bangsa kita.

Di masa sekarang ini, pertempuran dalam medan dan cara yang berbeda juga terus dialami. Melawan kemiskinan, melawan kebodohan, melawan narkoba, terorisme dan radikalisme. Juga masih harus bertempur habis-habisan untuk menegakkan kedaulatan politik, menegakkan kemandirian ekonomi, menegakkan kepribadian yang berkebudayaan.

“Tapi sudahkah kita berdaulat? Sudahkah kita mandiri? Sudahkah kita memiliki pribadi berkebudayaan? Belum bapak ibu saudaraku sekalian. Masih jauh panggang dari api. Dan pandemi ini benar-benar jadi kaca benggala yang sempurna untuk kita menilai diri sendiri. Di satu sisi, COVID memang telah melumpuhkan kita. Tapi di sisi yang Iain, COVID ini justru menampar kesadaran bahwa perjuangan harus terus kita lakukan. Cita-cita kemandirian harus kita wujudkan,” tuturnya.

Fadia menambahkan, kedaulatan dan kemandirian ini bukan hanya untuk sektor kesehatan saja. Sektor pertanian dan pangan, sektor kemaritiman, energi sampai teknologi kita juga harus berdaulat dan mandiri.

“Kita ini mestinya jadi lumbung pangan dunia, bukan sebagai penerima bantuan pangan. Kita ini mestinya jadi raja di lautan, bukan tempat pelarian apalagi ladang pencurian. Juga demikian untuk sektor energi dan teknologi. Semua nikmat yang tercurah di negeri ini, saya haqqul yakin, bisa jadi kendaraan untuk mewujudkan kedaulatan dan kemandirian di segala bidang,” tegasnya.

Lebih lanjut, Bupati mengatakan, Kita Bangsa Indonesia, Garuda lambang negaranya. Garuda kita harus terbang, mengepakkan sayap menuju kejayaan. MERDEKA!

Untuk pasukan upacara sendiri diikuti oleh 1 SST Kodim 0710 Pekalongan, 1 SST Polres Pekalongan, 1 SST Pol PP dan 1 SST ASN Kab. Pekalongan.(Ar/Ant/bd)