Harmoni Indah Moderasi Beragama Di Sekolah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo – Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) mendorong penguatan moderasi beragama di sekolah. Hal ini disampaikan Fakih Khusni selaku Kasi PAIS Kankemenag Kab. Wonosobo dalam kesempatan menyambut kunjungan silaturrahmi Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Jateng Fajar Adhy Nugroho di Kankemenag Kab. Wonosobo pada hari Kamis (02/9).

Dalam kesempatan tersebut Fakih Khusni menyampaikan, penguatan Kompetensi pada Guru PAI harus selalu dioptimalkan, “wawasan tentang moderasi beragama bagi mereka menjadi pilar yang kuat untuk bangun kehidupan bertoleransi di masyarakat ,” jelas Fakih.

Ia menambahkan, desain penguatan moderasi beragama di sekolah mengacu pada kepentingan ciptakan toleransi yang kuat dalam kehidupan bermasyarakat, “kita harus siap implementasikan  moderasi beragama pada sekolah melalui pembelajaran Pendidikan Islam pada peserta didik di sekolah,” sambungnya.

Menimpali kata Fakih, selanjutnya Fajar Adhy Nugroho, menyampaikan bahwa untuk mempercepat implementasi moderasi beragama di sekolah, peran para Pengawas PAI dan Guru PAI sebagai penggerak implementasi moderasi beragama pada lingkungan sekolah dirasa sangat dominan.

“Penguatan Moderasi beragama melalui PAI di sekolah tidak boleh berjalan sendiri-sendiri akan tetapi harus searah dan bersinergi dalam keterlibatan berbagai pihak harus ada kebersamaan, kedah sareng-sareng,” kata Fajar.

Fajar Adhy berharap ihtiar penguatan moderasi beragama pada ranah PAI dapat mewarnai kehidupan keagamaan di sekolah. Dengan demikian eksistensi PAI selain memperkuat religiusitas peserta didik juga menumbuhkan sikap moderat, toleran dan saling menghargai satu sama lain.

Sementara itu, Kakankemenag Kab. Wonosobo Ahmad Farid, menyampaikan bahwa materi konten moderasi beragama diperkenalkan kepada peserta didik melalui pembelajaran agama di sekolah, “pengenalan praktek ibadah dan mengenal berbagai agama serta mengetahui kitab suci berbagai agama, diharapkan mampu menjadi jalan untuk pendekatan moderasi beragama agar tercipta toleransi antar pemeluk beragama,” kata Farid.

Ia berharap dengan langkah tersebut, harmoni dan toleransi kehidupan di tengah masyarakat dapat dijaga oleh semua elemen dan kalangan termasuk pada anak-anak. Ps-ws