MTsN 3 Boyolali Selenggarakan Pembelajaran Tatap Muka

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali – Berdasarkan Surat Edaran Gubernur Provinsi Jawa Tengah tanggal 25 Agustus  2021 serta  perintah dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah  melalui Zoom Meeting hari Rabu tanggal 1 September 2021 sebagai tindak lanjut surat Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan perihal Pembelajaran Tatap Muka (PTM),  MTsN 3 Boyolali mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran tatap muka tersebut dimulai pada hari Senin (06/09) dan diikuti oleh 30 % dari keseluruhan jumlah murid MTsN 3 Boyolali. PTM tersebut dimulai dari  jam 7.00 hingga 12.00 WIB dengan model selang seling nomor absen, ganjil genap.

Proses kedatangan siswa siswi ke madrasah dalam pembelajaran tatap muka harus diantar oleh orang tuanya dan pulangnya juga harus dijemput.  Seorang siswa ditanya menyatakan senang karena dapat kembali ke Madrasah.

 “Saya lebih memilih sekolah tatap muka dibanding daring, karena lebih bisa memahami pelajaran yang dijelaskan oleh guru,” katanya kepada Bapak/Ibu guru madrasah.

Hal senada Juga disampaikan  orang tua salah satu siswa yang ditemui ketika menjemput anaknya. Ia  menyambut baik PTM yang dilaksanakan oleh MTsN 3 Boyolali.

“Keuntungannya bisa belajar lagi bersama-sama, kalau di rumah kan kami selaku orang tua kurang maksimal dalam mendidik anak.” ungkap wali murid tersebut.

Kepala MTsN 3 Boyolali, Nur Hudaya Sholichin ketika dihubungi mengatakan bahwa MTsN 3 Boyolali telah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan pedoman yang berlaku.

“Pada prinsipnya kami siap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka sesuai dengan ketentuan,  pedoman dan panduan yang berlaku, kami  melakukan koordinasi dan bersinergi dengan pihak terkait guna mempersiapkan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 30 %.” Kata Nur Hudaya.

Nur hudaya juga melaporkan bahwa pelaksanaan PTM pertama yang dilaksanakan oleh MTsN 3 Boyolali berjalan lancar dan mematuhi protokol kesehatan. mulai dari jumlah siswa 30%, ruangan disemprot disinfektan usai pembelajaran, hingga penggunaan masker. Kamad mengatakan, berdasarkan pendataan Madrasah, terdapat sekitar 1 % siswa yang bermasalah ketika melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) mulai dari tidak mengerjakan tugas, sinyalnya buruk, hingga tidak menghadiri kelas daring.

“dengan adanya PTM ini, kendala yang sebelumnya dialami oleh siswa ketika melaksanakan pembelajaran daring sedikit banyak dapat teratasi.” ujarnya

Di sisi lain, data madrasah  juga menunjukan, sekitar 90% anak dan orang tua di MTsN 3 Boyolali sudah di vaksin tahap 1, juga guru 100 %  telah mendapatkan vaksin tahap 1 dan 2. Salah satu wali murid mengatakan bahwa ia dan anaknya hingga kini sudah menerima satu dosis vaksin sebagai syarat untuk mengikuti PTM. (NZS/Zoelva/Jaim/rf)