Pengasuh Pondok Pesantren Dibekali Penguatan Moderasi Beragama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Boyolali – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali, H. Hanif Hanani didaulat menjadi narasumber pada kegiatan Penguatan Moderasi Beragama Bagi Pengasuh Pondok Pesantren se Kabupaten Boyolali pada Rabu (15/09) di Gedung Aula PCNU, Plosokerep Boyolali. Acara yang diselenggarakan oleh FKUB kabupaten boyolali tersebut diikuti oleh 20 orang perwakilan pengasuh pondok pesantren se kabupaten boyolali. Diselenggarakan dengan protokol Kesehatan yang ketat, peserta yang hadir harus benar- benar dalam kondisi sehat dan hadir dengan menggunakan masker dengan benar

Pada kesempatan tersebut, Hanif begitu sapaan kepala kantor kementerian agama kabupaten boyolali  menyampaikan bahwa sebenarnya agama itu sudah moderat, sudah sempurna, orang yang beragama yang harus dimoderasi, masih banyak yang menafsirkan ajaran agama secara ekstrim kemudian melaksanakan ibadahnya dengan ekstrim pula. Itulah yang kemudian menjadi pemicu terjadinya ketidak harmonisan dalam beribadah.

“kehidupan beragama di Indonesia dijamin oleh pemerintah, namun tantangannya masih terdapat umat beragama yang melaksanakan peribadatan dengan ekstrim dan menyalahkan cara peribadatan yang dilakukan oleh kelompok lain” demikian ditegaskan hanif.

Pondok Pesantren adalah Lembaga Pendidikan yang sangat potensial dalam membangun pemahaman Moderasi Beragama di Indonesia, para santri memiliki sikap ketaatan yang tinggi terhadap kyai, hal tersebut, lanjut hanif, bisa menjadi modal yang besar dalam menanamkan moderasi beragama bagi generasi muda Islam.

“pondok pesantren adalah Lembaga pendidikan islam yang sangat besar perannya dalam penanaman moderasi beragama, maka saya sangat memberikan apresiasi yang tinggi pada kegiatan ini, menghadirkan para pengasuh pondok pesantren”. Ujarnya

Lebih lanjut hanif menyampaikan indikator moderasi beragama ada 4 hal, yakni, komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan serta penghormatan serta penghargaan pada trandisi yang ada. Keempat hal ini, harus kita tanamkan pada seluruh santri dan warga pondok pesantren di wilayah kabupaten Boyolali. Demiikian disampaikan hanif. (Zoelva/Jaim/rf)