40 Guru MTsN 1 Pati Ikuti Pelatihan Publikasi Ilmiah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pati – Sebanyak 40 guru ASN MTsN 1 Pati mengikuti Pelatihan di Tempat Kerja (PDTK) yang diselenggarakan oleh Bakai Diklat Keagamaan Semarang selama lima hari, Senin-Jumat  (8-12/11) di aula MTsN 1 Pati.  Pelatihan kali ini mengusung materi Publikasi Ilmiah dengan narasumber WI andal dari Balai Diklat Semarang, ialah Mutadi dan Ngamilah. Meskipun digelar secara luring, pelatihan ini tetap mematuhi protokol kesehatan.

Dalam sambutannya, Kepala MTsN 1 Pati, Ali Musyafak, merasa bersyukur atas reward yang diberikan BDK Semarang kepada MTsN 1 Pati. “Ini merupakah berkah dan rahmat Allah serta perhatian yang luar biasa dari BDK Semarang. Semoga BDK Semarang mendapat barokah yang lebih dari Allah atas bantuannya kepada madrasah kami,” imbuhnya. 

Secara rinci, ia menjelaskan bahwa kegiatan ini dapat berjalan lancar dan mampu memberikan aura positif karena adanya semangat yang luar biasa dari peserta.  Syafak berharap setelah pelaksanaan pelatihan, seluruh peserta yang mengikuti dengan saksama, disiplin, dan istiqomah dapat meningkatkan profesi, potensi, dan kreativitas warga madrasah. “Tindak lanjutnya, semoga seluruh peserta dapat menyusun dan mempublikasikan karya ilmiahnya sehingga dapat bermanfaat bagi pribadi maupun madrasah, dan akhirnya dapat mengangkat prestasi madrasah lebih luas,” imbuhnya.

Kepala Balai Diklat Semarang yang dalam sambutannya diwakili oleh salah satu widyaiswara, Mutadi, menyampaikan bahwa Pelatihan di Tempat Kerja (PDTK) ini merupakan reward bagi madrasah yang memenuhi syarat. Salah satu syaratnya, madrasah yang berprestasi dan memiliki pondok pesantren. “Alhamdulillah, MTsN 1 Pati merupakan salah satu madrasah yang berprestasi di Kanwil Kemenag Jawa Tengah. Untuk itulah, layak mendapatkan reward atau jatah PDTK tahun ini bersama tiga madrasah di Jawa Tengah,” jelasnya. Ia berharap MTsN 1 Pati ke depan menjadi madrasah yang lebih hebat bermartabat, mandiri berprestasi, dan  unggul mendunia dengan adanya pelatihan di tempat kerja ini.

Senada dengan yang disampaikan Mutadi, Kepala Seksi Diklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Siti Nur Maunah, saat menutup pelatihan pada Jumat (12/11) menjelaskan dari 6900-an madrasah se-Jateng dan DIY, hanya 10 madrasah yang mendapatkan reward.  “Dari 10 madrasah itu kita pilih 60% untuk madrasah swasta, pondok pesantren yang ada madrasah formalnya, dan yang nyata memberikan bakti untuk negeri. Sedangkan 40%-nya kami alokasikan untuk madrasah negeri yang memiliki prestasi.

MTsN 1 Pati ini termasuk yang kami pilih dengan peta sebaran se-Jateng dan Yogyakarta,” jelasnya.  Dalam kesempatan itu, Maunah berharap setelah pelatihan ini akan ada hasil nyata yang berupa karya ilmiah.  Ia juga berjanji akan memberi reward khusus bagi peserta yang mampu menerbitkan karya pada media nasional, atau meng-ISBN-kan karyanya dalam kurun waktu sebulan ke depan. “Semoga telur ini bisa pecah dari dalam sehingga lebih bermanfaat luas daripada pecah dari luar yang paling banter hanya bisa jadi telur ceplok,”pungkasnya.

Salah satu peserta pelatihan, Asmonah, mengaku termotivasi untuk menghasilkan sebuah karya yang dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan masyarakat luas. Selain itu, pelatihan ini  juga menambah wawasannya tentang karya ilmiah untuk pengembangan diri, keprofesian guru, dan pengembangan madrasah. Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa dirinya ingin memiliki karya sendiri.  “Setidaknya nanti ada karya yang saya tinggalkan,” ujarnya. (TiM/at)