Dua Siswi MTs Nurul Khosyi’in Pati Raih Prestasi Tingkat Nasional

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pati – Siswi MTs Nurul Khosyi’in Gabus Pati kembali meraih prestasi membanggakan di ajang nasional. Prestasi ini ditorehkan oleh Divia Cahya Ramadhani kelas 8 dan Fitriana Dwi Anggraeni Kelas 9. Kedua siswi tersebut berhasil meraih medali perak di ajang Pateron Olimpiad Competition Volume 5 atau disingkat POC 5 untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh Pateron Indonesia pada 24 Oktober 2021.

Ajang Pateron Olimpiad Competition Volume 5 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ini dibagi menjadi 2 babak, yakni babak penyisihan dan babak final. Babak penyisihan diikuti oleh 315 siswa dari sekolah yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia.

Prestasi Divia Cahya Ramadhani sudah nampak sejak babak pemyisihan. Siswi yang biasa dipanggil dengan nama Divia itu berhasil menempati peringkat ke 3 di babak penyisihan dan berhak lolos ke babak final.

Cerita berbeda dialami oleh Fitriana Dwi Anggraeni. Siswi yg sekarang duduk di kelas 9 itu harus bekerja keras untuk bisa lolos ke babak final. Pada akhirnya, dengan menempati peringkat 135, Fitriana bisa lolos ke Babak Final menemani adik kelasnya, Divia.

Perjuangan belum berakhir, untuk hasil yang lebih pada babak final, kedua siswi tersebut meningkatkan semangat belajarnya. Setiap hari belajar dan berlatih soal.

Tibalah saatnya pada babak finalyang pada awalnya babak ini diikuti oleh 163 siswa. Namun saat tiba waktu mengerjakan, ternyata hanya 55 siswa yang terdata mengerjakan. Dengan rasa semangat dan percaya diri yang tinggi, akhirnya kedua siswi tersebut berhasil mendapatkan hasil terbaik, yaitu berhasil mendapatkan medali perak, hanya kalah cepat dalam pengiriman jawaban dengan peraih medali emas yang ada satu tingkat di atasnya.

Kepala MTs Nurul Khosyi’in Gabus Pati, Teguh Seti Sedayu saat diwawancara pada Kamis (4/11) menyampaikan rasa syukur dan bangga atas perolehan prestasi dua siswinya. “Ajang ini merupakan suatu wadah positif untuk mengembangkan dan mengukur kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu, tidak hanya Bahasa Indonesia saja tetapi juga Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris dengan skala nasional,” ujarnya.

“Bagi para pembimbing atau guru mapel, ini merupakan ajang pembuktian diri agar siswanya bisa bersaing dalam olimpiade skala nasional. Pembimbing juga saya minta selalu meningkatkan efisiensi dan aktif dalam setiap perlombaan, meningkatkan bimbingan belajar bagi siswa yang berpotensi unggul dan selalu memotivasi,” ungkap Teguh.

“Bapak/Ibu Guru pembimbing juga saya minta untuk senantiasa selalu kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi. Dan juga berikhtiyar, berdoa, dan tetap rendah hati,” Pungkas Teguh mengakhiri keterangannya. (kar/at)