Guru YPM Ikuti Workshop Pembelajaran Berbasis Hots

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pati – Yayasan Pengembangan Madarijul Huda Kembang (YPM) bekerja sama dengan Penerbit Erlangga mengadakan workshop yang berlangsung selama dua hari dan diikuti oleh seluruh guru di lingkungan YPM, bertempat di Gedung MTs. Madarijul Huda, Minggu-Senin (27-28/2/2022).

Workshop dengan tema “Pembelajaran dan Pembuatan Soal Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills)” ini diikuti oleh kurang lebih 50 guru dari berbagai jenjang, mulai dari MI, MTs, MA, dan SMK.

Sesuai dengan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016, tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, dimana dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses, dan penilaian proses diharapkan dapat memberikan ruang agar siswa dapat berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan belajar dan pengembangan diri.

Hal ini sesuai dengan tujuan diadakannya acara workshop, yaitu untuk meningkatkan kompetensi guru di Yayasan Pengembangan Madarijul Huda sehingga dapat memfasilitasi siswa dengan lebih baik.

Dalam pelakasanaannya, peserta workshop dibagi ke dalam 2 kelas dengan kelas A dinarasumberi oleh ibu Nurul Kamilati yang merupakan Pakar Pendidikan Widyaiswara Ahli Utama Balai Diklat Keagamaan Semarang, dan kelas B oleh ibu Minsih dari UMS.

Narasumber menyampaikan materi mengenai konsep HOTS, pembelajaran HOTS, membuat RPP dan Menyusun soal berbasis HOTS. Materi disampaikan secara runtut, detail, mendalam, dan interaktif karena peserta dibebaskan untuk bertanya mengenai materi yang disampaikan.

Terlebih peserta tidak hanya diberikan materi, tetapi juga diajak untuk praktik langsung membuat RPP, menyusun soal, dan mempresentasikan di depan kelas. Hal ini membuat antusiasme peserta dalam mengikuti workshop semakin meningkat.

“Acara ini bagus untuk pengembangan keprofesionalann guru. Guru belajar Kembali tentang bagaimana proses pembelajaran dirancang/direncanakan, mengingat kembali ranah-ranah kognitif taxonomi bloom, serta menekankan penilaian menggunakan HOTS dimana siswa dituntut untuk berfikir tingkat tinggi,” ungkap Desi Ristiani, salah satu peserta workshop.(rz_at/Sua)