MA Salafiyah Kajen Pati Ajak Peserta Didik Praktek Rukyah Hilal

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pati – MA Salafiyah Kajen Pati menyelenggarakan Praktik Rukyat Hilal di Pantai Kartini Jepara untuk penentuan awal Bulan Sya’ban 1443 H pada Kamis, (3/3).

Kegiatan ini diikuti oleh 57 siswa siswi program studi IPA dan IPS konsentrasi Kitab dan dipandu oleh tim Lajnah Falakiyah Salafiyah. Praktik rukyat ini merupakan bentuk aplikasi terhadap pembelajaran teori tentang Hisab Awal Bulan Kamariah yang didapatkan para siswa di kelas.

Indraswati selaku ketua Lajnah Falakiyah Salafiyah mengatakan bahwa melalui praktik rukyat hilal ini, para siswa diharapkan mampu memahami dengan baik mekanisme penentuan awal bulan kamariah, mulai dari hisab sampai dengan praktik pengamatan hilal sebagai penentu awal bulan baru dalam kalender hijriah.

“Ke depannya, para siswa diharapkan mampu tampil sebagai tenaga ahli di bidang Ilmu Falak ketika dibutuhkan oleh masyarakat, tidak hanya di bidang penentuan awal bulan kamariah, tetapi juga penentuan arah kiblat, pembuatan jadwal shalat, dan lainnya sebagaimana yang telah mereka pelajari di kelas,” imbuh Indraswati.

Kegiatan ini dibagi menjadi 2 (dua) sesi. Sesi pertama diisi dengan diskusi tentang teknik rukyat hilal. Pada sesi ini para siswa dibekali dengan tips dan trik pelaksanaan rukyat hilal. Sesi selanjutnya yaitu praktik rukyat hilal. Observasi dilengkapi dengan 3 (tiga) alat, yaitu 1 Theodolit, dan 2 Teleskop.

Menjelang waktu ghurub (terbenam Matahari) pada pukul 17:56:10, siswa-siswi bersiap dan berfokus pada obyek yang akan diamati, yaitu hilal pada Azimuth Hilal 263° 41′ 18.9″, Azimuth Matahari 263° 06′ 21,62″, dan tinggi hilal 08° 29′ 17″.

Meskipun irtifa’ (tinggi) hilal sudah tergolong tinggi dan telah memenuhi kriteria imkanurru’yah, namun karena kondisi langit di ufuk barat berawan tebal, observasi tidak berhasil menangkap citra hilal.

Sementara Wakil Kepala Madrasah bidang kurikulum, Syamsur menyampaikan bahwa kegiatan praktek rukyah hilal ini menjadi agenda rutin tahunan bagi kelas XII konsentrasi kitab kuning.

“Walaupun kali ini para peserta didik tidak berhasil menangkap citra hilal karena kondisi langit berawan tebal tidak menjadi masalah. Kegiatan ini bisa memberi banyak pengalaman dan pengetahuan bagi mereka,” terang Syamsur.(as_at/Sua)