Uang Jokowi di Pasar Tumpah Jarwal

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Makkah — Musim Haji benar-benar membawa berkah bagi semua umat manusia. Tak terkecuali para pedagang di tanah suci. Mereka berlomba-lomba untuk menjajakan barang dagangannya. Ada banyak macam pedagang mulai pedagang yang ada di toko besar Mall hingga pedagang kaki lima dan asongan.

Wilayah Jarwal, tepatnya di depan Hotel kiswah adalah salah satu tempat konsentrasi jamaah haji Indonesia yang terbanyak. Ada hampir 25.000 jamaah yang terkonsentrasi di sini. Mereka berasal dari embarkasi SOC Solo, PDG Padang, BPN Balikpapan dan BDJ Banjarmasin.

Di sekitar Jarwal tidak terdapat pusat perbelanjaan yang mewah. Yang ada hanya toko-toko yang tidak terlalu besar tapi cukup lengkap untuk menyediakan berbagai macam barang. Ada juga toko yang bertuliskan “Toko Indonesia” yang tentu saja menyediakan berbagai macam kebutuhan orang Indonesia.

Ada kumpulan pedagang yang menairk di sekitar Jarwal ini. Yaitu “pasar tumpah”. Di Pasar Tumpah ini, para pedagang asongan atau kaki lima menjajakan dagangannya di depan Hotel kiswah sejak pukul 03.00 WAS dini hari. Dagangan digelar hingga jalan menuju haramain, jalur para pejalan kaki yang akan menuju Masjidil Haram.

Ketua Kloter SOC 09, Ahmad Fahimi mengatakan, yang terbanyak adalah terkonsentrasi di depan Hotel Kiswah. Di situ juga merupakan tempat pemberhentian bus yang ke arah terminal Syeb Amir. “Sepulang dari salat subuh, banyak jemaah yang akan terhambat jalannya karena penuhnya pedagang. Jemaah tidak merasa terganggu justru merasa senang. Kaena pedagang menyediakan berbagai kebutuhan atau makanan kecil khas Indonesia,” kata Fahimi Sabtu, (30/06).

Fahimi mengungkapkan, pedagang tersebut kebanyakan juga para mukimin Indonesia yang sudah lama tinggal di Arab Saudi. Tetapi banyak juga pedagang yang berasal dari negara lain terutama yang berkulit hitam.

“Jemaah haji Indonesia akan dapat dengan mudah menemukan makanan khas Indonesia seperti nasi pecel dawet bubur kacang ijo aneka gorengan dan masih banyak lagi yang lain. Mereka juga bisa berbelanja oleh-oleh mulai dari baju songkok sorban aneka aksesoris sampai kurma yang masih mentah,” kata Fahimi.

Rupiah

Yang menarik, para pedagang menawarkan dagangan dengan berbahasa Indonesia. Walaupun para pedagang tersebut berasal dari negara lain tetapi rata-rata menguasai bahasa Indonesia. Para pedagang tersebut juga tidak keberatan jika para pembeli bertransaksi menggunakan uang rupiah. Mereka kadang menawarkan baju-baju maupun songkok dan sorban dengan berkata “Ayo ayo 50.000 Jokowi, 100.000 Jokowi”.

Kegiatan pasar tumpah tersebut akan sudah berakhir sebelum pukul 07.00 WAS, karena cuaca sudah mulai panas. Di samping itu pada jam-jam tersebut juga sudah mulai muncul petugas patroli yang melarang aktivitas jual beli di halaman hotel.

Meskipun di halaman Hotel tetapi kadang baik penjual maupun pembeli meluber hingga di jalan raya. Banyaknya pembeli karena harganya yang cukup murah. “Selain itu, makanan khas Indonesia seperti bubur kacang ijo juga enak rasanya,” kata Fahimi.

Makkah, 30 Juni 2022

Kontributor : Ahmad Fahimi

Editor : Shofatus Shodiqoh/Surifah