Kakanwil Kemenag Jateng Ajak ASN Mengenali Jati Dirinya

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Kakanwil Kemenag Jateng H. Musta’in Ahmad memberikan pembinaan kepada para ASN pada madrasah di jajaran Kankemenag Purbalingga di Aula Uswatun Khasanah.

Purbalingga – Mari kenali diri kita sendiri, siapakah kita, agar kita bisa tahu diri dan dapat menempatkan diri sesuai dengan posisi yang sebenarnya. Hal tersebut dikemukakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah H. Musta’in Ahmad dalam kegiatan Pembinaan ASN pada Madrasah di jajaran Kankemenag Kabupaten Purbalingga, Rabu (14/9/2022).

Pada kegiatan yang digelar di Aula Uswatun Khasanah Purbalingga tersebut hadir mengikuti pembinaan para Kepala Madrasah Negeri, Pengurus IGRA Kabupaten Purbalingga, Pengurus KKM MI/MTs/MA, Pengawas Madrasah, Pengawas PAI, dan beberapa pejabat fungsional.

Kakanwil Musta’in Ahmad dalam amanatnya berpesan agar ASN Kementerian Agama memahami kedudukannya masing-masing. Menurutnya ASN harus memahami siapa dirinya dan mengenali jati dirinya agar tidak abai dengan fungsi dan tugas atau kewajibannya.

“Kenali diri sendiri, agar tahu diri dan dapat menempatkan diri. Sehingga tidak gonyak-ganyuk nglelingsemi,” ujarnya mengutip istilah Jawa pada Serat Wedhatama karya Sri KGPAA Mangkunegara IV.

Menurutnya, agar tidak memalukan maka setiap ASN harus memahami dan mengamalkan kode etik pegawai, khususnya Lima Budaya Kerja bagi ASN Kementerian Agama. Yaitu: keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Mahaesa, profesionalitas, integritas, tanggung jawab dan keteladanan.

Kakanwil Musta’in Ahmad menambahkan, setiap ASN mendapatkan gaji dan tunjangan melalui APBN yang sebagian bersumber dari pajak. Maka semestinya setiap ASN tidak menyia-nyiakan waktunya dalam bekerja. Ia pun meminta seluruh ASN bekerja secara maksimal dengan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Karena masyarakat wajib pajaklah sesungguhnya yang secara tidak langsung telah memberikan gaji dan kesejahteraan kepada para ASN.

“Gaji ASN dibayari dari pajak masyarakat. Masyarakat yang berpeluh-peluh (berkeringat) agar punya pendapatan, penghasilannya dipotong pajak – sebagai pajak penghasilan, membeli barang dikenai pajak pertambahan nilai, dan sebagainya. Maka ASN harus bekerja maksimal memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tandasnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga H. Musta’in Ahmad memberikan sambutan dan ucapan selamat datang kepada Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah.

Terikat

Selaku pimpinan Kakanwil Musta’in Ahmad menegaskan, ASN tidak bisa merdeka 100% karena adanya aturan atau regulasi yang harus diikuti.

“Kita tidak bisa berperilaku secara sembarangan. Jadi berbeda dengan pedagang dan petani,” ujarnya.

Ia pun menandaskan, ASN Kemenag harus solid  dan tidak menjadi oposan (pihak penentang pemerintah) karena ASN adalah bagian dari eksekutif.

“Kita bagian dari eksekutif, maka berperilakulah sebagai eksekutif. Jangan berperilaku seperti legislatif maupun yudikatif  ,” pesannya.

Menukil pernyataan mantan Sekjen Kemenag RI Bahrul Hayat Kakanwil Musta’in Ahmad menyampaikan fenomena kondisi pegawai Kementerian Agama secara umum. Menurut pernyataan tersebut terdapat 40% pegawai Kemenag dengan kinerja yang bagus. Sedangkan 60% lainnya memiliki kinerja yang belum bagus bahkan digambarkan sebagai pegawai yang kerjanya menemani pegawai lain yang sedang bekerja.

“Jangan membuat malu diri sendiri, jangan membuat malu ASN, jangan membuat malu Kementerian Agama dan jangan merugikan masyarakat,” pesannya tegas.* (sar / bd)