MAN 1 Grobogan Lahirkan 25 Buku Karya Guru dan Siswa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Grobogan – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Grobogan melahirkan sebanyak 25 buku karya guru dan siswa. Capaian ini adalah hasil yang diprakarsai oleh Kepala MAN 1 Grobogan sebagai bentuk peningkatan literasi yang ada di madrasah tersebut.

Kepala MAN 1 Grobogan, Suprapto menyampaikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan ini adalah upaya untuk meningkatkan kecerdasan di lingkungan MAN 1 Grobogan mulai dari para guru dan siswa.  Selain itu, lanjut alumni Pascasarjana UMS, menegaskan bahwa hal ini harus menjadi budaya di madrasah. 

“Kami berharap kegiatan yang diprakarsai oleh para guru ini menjadi inspirasi kita semua, khususnya para siswa,” kata Kamad, di ruang kerjanya, Sabtu, (24/09/2022)

Suprapto melanjutkan, bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur daya empati atau respon para guru, pegawai, dan para siswa terhadap kejadian yang terjadi di masyarakat dan di lingkungan madrasah.

“Sebagai upaya nyata literasi adalah dengan menulis berbagai fenomena tersebut. Untuk itu, dalam rangka hari guru dan ulang tahun MAN 1 Grobogan yang ke-44 pada tanggal 16 Maret 2022, akan di persembahkan karya nyata dan wujud nyata dari karya elemen madrasah dalam bentuk buku. Buku-buku tersebut temanya sangat beragam,” papar Suprapto.

Wakil Kamad Bidang Kurikulum, Alifah Robiyatun, mengatakan bahwa acara yang dia inisiasi bersama Kamad MAN 1 Grobogan merupakan langkah nyata dalam meningkatan budaya literasi di MAN yang berdiri sejak tahun 1978. Bahwa para guru dan siswa berharap program literasi madrasah ini dapat diikuti oleh seluruh warga MAN 1 Grobogan. Baik mulai dari guru, pegawai, hingga para siswa untuk berpartisipasi menyuksesakan program pemerintah. 

“Hal ini dilakukan untuk mengajak para elemen madrasah menyikapi seluruh fenomena yang ada di masyarakat baik dari fenomena sosial, budaya, dan fenomena lain yang bisa menggugah empati para guru , pegawai, dan para siswa  untuk menjadikan ide dan gagasan menjadi sebuah tulisan,” papar Alifah

Waka Kurikulum bilang bahwa yang dimaksud Kamad adalah beberapa karya seperti novel, cerpen, pengalaman mengajar, pantun, tips, quotes, dan lain sebagianya. Kehadiran ragam buku tersebut juga menghadirkan tema yang terjadi di masyarakat. 

“Dari hasil karya ini, lanjut Alifah lagi, bisa menjadi langkah awal untuk menyukseskan gerakan literasi di MAN 1 Grobogan. Dan akan bisa menjadi pioner madrasah lain untuk berkontribusi dalam bidang literasi khususnya tulis menulis,” bebernya.

Alifah berkata bahwa bukti dari bentuk kegiatan literasi tersebut  ada enam belas buku karya buku personal dan  delapan buku bentuknya antologi atau kumpulan. Dari sekian buku tersebut dipersembahkan untuk indonesia dan madrasah. Yang berupa antologi ini juga melibatkan seluruh siswa dari jurusan Bahasa, MIPA, IPS, dan Agama.

Sedangkan antologi, lanjutnya lagi, bahwa Satu Buku Bersam Kepala Madrasah (sabukema)  yang ditulis oleh seluruh guru dan pegawai MAN 1 Grobogan adalah sebagai wujud peran serta mewujudkan literasi di madrasah.(FU­-BD/Sua)