Polsek Kota Kudus Beri Sosialisasi dan Edukasi Bahaya Bullying

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kudus  – Sebanyak 13 Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Kota Kudus bekerjasama dengan Polisi Sektor (Polsek) Kecamatan Kota guna mengantisipasi adanya perundungan atau bullying di lingkup sekolah atau madrasah. MI Al Manaar menjadi madrasah perdana yang melaksanakan kegiatan tersebut, Selasa (27/9).

Kasi Pendidikan Madrasah (Penmad) Salma Munawaroh mengapresiasi adanya program tersebut. Kegiatan sosialisasi edukasi bullying tersebut bagus untuk di replikasi di madrasah lain. Nantinya, pihaknya akan mendorong pengawas madrasah di Kudus untuk mereplikasi kegiatan ini.

“Kegiatan tersebut juga menjadi implementasi sekolah ramah anak. Untuk madrasah-madrasah lain akan kami arahkan untuk mengadakan kegiatan serupa. Berinovasi dan bekerjasama dengan stakeholder yang ada,” terangnya.

Ernis Ismiyati selaku pengawas madrasah Kecamatan Kota menjelaskan, program tersebut dicanangkan atas dasar keresahan terkait ramainya berita bullying di berbagai media. Untuk itu, pihaknya mengadakan program sosialisasi edukasi bullying sebagai bentuk antisipasi terjadinya kasus bullying.

“Saya berinisiasi untuk bekerjasama dengan polsek sebagai pemateri. Karena dengan adanya pemateri dari luar, terlebih dari polsek, anak-anak menjadi lebih antusias dan memahami. Alhamdulillah respon polsek dengan program ini juga bagus,” jelasnya.

Selain MI Al Manaar, terdapat 12 MI lainnya yang akan mengadakan kegiatan tersebut. Meliputi MI NU Qudsiyyah, MI NU TBS, MI NU Tahfidzul Qur’an, MI NU BANAT, MI Muhammadiyah 1, MI Muhammadiyah 2. Kemudian ada MI NU Mafatihul Ulum, MI NU 1, MI NU 2, MI NU Tarsyidut Thullab, MI Unggulan Sunan Kudus, MI NU Tamrinul Aulad.

“Program ini memang baru diperuntukkan bagi MI di Kecamatan Kota Kudus. 13 MI tersebut targetnya akan selesai di bulan Desember mendatang, jadwalnya menyesuaikan ketersediaan MI,” ungkapnya.

Pihaknya berharap, dengan adanya program tersebut, para pelajar dapat mengantisipasi terjadinya bullying. Sedang guru dan pihak sekolah harus terus menjaga kondusifitas lingkup madrasah. Media afirmasi juga perlu digalakkan untuk membantu antisipasi terjadinya tindakan bullying. (St.Zul/WHP/bd)