Baznas Bersama Penyuluh Agama Islam Gelar Pelatihan Budidaya Jamur Tiram

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
* Setelah pelatihan para mustahik berkesempatan berfoto bersma Baznas, Penuluh Agama Islam dan Pemateri

Batang – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kab Batang menggelar pelatihan Budidaya Jamur Tiram untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi mustahik. Program pemberdayaan ekonomi produktif ini bersinergi dengan Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam (POKJALUH) KanKemenag Kab. Batang yang berlangsung selama dua hari, Selasa – Rabu (25-26/10) yang lalu. Pembukaan kegiatan di Aula Kec. Tersono dan dibuka oleh Bapak Camat Tersono, Rusmanto, dihadiri oleh Pimpinan Baznas Kab Batang , Forkompimcam Tersono serta Penyuluh Agama Islam. Usai Pembukaan, Pelatihan digelar di Rumah Jamur milik Bp Abdul Hadi Tegalkunci Kranggan Tersono Batang.

Salah satu Penyuluh Agama Islam Slamet Hasanudin menuturkan bahwa pelatihan Budidaya Jamur ini diikuti 20 penerima manfaat utusan dari Kecamatan Tersono, Limpung dan Bawang dengan dimentori oleh Mustakim dari Berkah Jamur Batang (BJB) Karangtengah Subah.

“ Bapak Mustakim Berkah Jamur memberi pelatihan budidaya jamur dengan baik dan benar, agar menghasilkan jamur yang bernilai ekonomis serta berkelanjutan dengan pangsa pasar yang luas,” tutur Slamet Hasanudin.

Dia juga menambahkan bahwa pelatihan Budidaya Jamur  merupakan salah satu program pemberdayaan ekonomi ummat oleh BAZNAS Batang  untuk mengangkat perekonomian mustahik agar bisa hidup sejahtera.

* Selesai pelatihan para mustahik diberikan bantuan modal usaha dan berpose bersama Ketua dan Wakil Ketua Baznas

Ketua  BAZNAS Kabupaten Batang KH Zainul Iroki  dalam sambutannya mengatakan bahwa program Baznas Kab Batang tak hanya memberikan pelatihan semata akan tetapi juga langsung dengan memberikan modal usaha dan selanjutnya akan dipantau dan didampingi oleh para Penyuluh Agama Islam.

“Masing masing peserta diberi modal usaha senilai 4,5 juta di sesi akhir pelatihan yang digelar selama 2 hari tersebut agar usaha para mustahik dapat terus berkembang dan mandiri secara ekonomi dengan pendampingan para Penyuluh Agama Islam,” ujar KH Zainul Iroki.

Dia berharap, adanya pelatihan yang diselenggarakan ini mampu memberikan pemahaman tentang konsep program usaha jamur  sehingga menghasilkan pembudidaya jamur.

“Kami berharap nantinya akan muncul pelaku UMKM yang ahli dalam memproduksi bahan baku jamur dan selanjutnya bisa merambah pada produksi olahan jamur seperti jamur krispi, sate jamur dan membangun kelompok usaha yang mandiri dan kuat, untuk itu diwajibkan seluruh peserta pelatihan harus mengoperasionalkannya dan jangan lupa usaha itu disandarkan pada SANG KHOLIQ karena usaha hanya sebagai wasilah saja,” harapnya. (Hasanudin/Zy_humas/bd) .