Kota Pekalongan Bangun Destinasi Pendekatan Wisata Edukasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Pekalongan – Selain menjadi ruang terbuka hijau di kota Pekalongan yang menghasilkan oksigen, menurunkan suhu serta tempat untuk peresapan hujan, taman hutan raya (Tahura) Yosorejo akan dijadikan tempat destinasi pendekatan wisata edukasi yang menyasar pelajar setempat.

Dengan luasan lahan 5,2 hektar, saat ini tahura Yosorejo belum dikelola dengan optimal. Melihat tersedianya banyak potensi di kawasan tersebut, mendorong komunitas sapu lidi turut andil mengelola dan menata agar lahan yang kurang produktif ini bisa terwujud menjadi lingkungan sehat dan meningkatkan kesadaran untuk menjadikan alam dan lingkungan sebagai sahabat kehidupan dari generasi ke generasi.

“Tiga bulan terakhir, kita lakukan pembersihan awal terutama membersihkan binatang melata untuk menjaga keamanan agar tidak membahayakan anak-anak yang akan berkunjung ke lokasi ini nantinya,” kata Kepala Sapu Lidi setempat, Diko Handoko 31/10/2022.

Rencananya Tahura Yosorejo akan dijadikan taman pendidikan lingkungan hidup dan pendidikan berlalu lintas yang melibatkan polres setempat. Ia menerangkan bahwa pemilihan pemanfaatan lahan untuk wisata edukasi lingkungan bertujuan mengajarkan perilaku peduli alam sedini mungkin. Selain itu, akan disediakan track pengunjung, kolam anak, kolam pemancingan, tanaman obat dan fasilitas lainnya.

“Di sebagian kawasan ini juga akan disediakan hutan larangan yang berisi pohon-pohon langka seperti pohon kayu putih. Kita sebut hutan larangan karena didalamnya tumbuh pohon langka yang harus dijaga kelestariannya dan pengunjung dilarang masuk ke dalam hutan larangan ini.” sambungnya.

Diko berharap, tahura Yosorejo dapat tereksplor dengan baik sehingga dapat membentuk generasi penerus tangguh yang mengerti akan kebudayaan, kebencanaan, dan lingkungan. (Tim/@nSi/bd).