Orientasi Pimpinan Gereja, BAMAG Harus Mampu Kelola Perbedaan Sinode

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Mungkid – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang, H. Panut, membuka secara resmi kegiatan Orientasi Pimpinan Gereja se-Kabupaten Magelang bertempat di Ansor Silver Mungkid Kabupaten Magelang pada Jum’at, (17/02/2023).

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Magelang mengapresiasi kegiatan ini sebagai wadah bagi pimpinan gereja untuk bersatu di bawah Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG). Di tengah-tengah perbedaan sinode atau aliran dalam agama Kristen, BAMAG harus mampu mengelola supaya perbedaan itu bukan memecah tapi justru menyatukan. “Apa artinya sinode jika tidak bersatu,” ungkap Panut.

“Komitmen terhadap empat pilar kebangsaan harus dipegang teguh. Pengurus BAMAG harus mampu menjadi jalan tengah dengan berpedoman pada empat pilar kebangsaan,” tegasnya.

Umat Kristen diharapkan menjadi umat Kristen yang toleran, umat Kristen yang anti kekerasan serta umat Kristen menghargai kearifan budaya lokal. Sehingga moderasi beragama dalam umat Kristen dapat terealisasi dengan baik.

Kegiatan Orientasi ini diikuti oleh 45 orang peserta yang terdiri dari pendeta-pendeta se-Kabupaten Magelang dari berbagai aliran atau sinode dan juga perwakilan dari Perkumpulan Wanita Kristiani Imanuel (PWKI) Kabupaten Magelang.

Dalam kegiatan tersebut, disampaikan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) pengurus BAMAG periode 2017-2022, dan dilanjutkan dengan Pelantikan Pengurus BAMAG periode 2023-2027. “Semoga kedepan BAMAG semakin maju dan dapat mengaplikasikan moderasi beragama, sehingga toleransi dapat terjalin dengan baik,” ungkap penyelenggara Kristen Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang, Slamet Santoso.(FS/Sua)