Puasa dan Pembentukan Karakter

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang – Mengawali Senin pertama Ramadhan 1444 H/2023 M (27/3/2023), Takmir Mushala Al Ikhlas Kankemenag Kota Semarang mengadakan kultum yang dilaksanakan selepas salat dhuhur berjamaah.

Tausiyah siang ini disampaikan oleh Rachmad Pamudji, Kepala Subbag Tata Usaha Kankemenag Kota Semarang, yang mengusung tema Puasa dan Pembangunan Karakter.

“Seharusnya hari ini bertindak selaku pemateri adalah Bapak Kepala Kantor, tapi karena saat ini Beliau masih takziah Kepala Kankemenag Kab. Demak di Sukoharjo, sehingga hari ini saya ditugaskan menggantikan Beliau, dengan tema Puasa dan Pembangunan Karakter,” tutur Pamudji.

“Karakter itu identik dengan watak, yaitu akhlak seseorang, tentunya harapannya dengan puasa dapat membentuk karakter yang baik seperti, kejujuran, disiplin, dan kepekaan terhadap sesama,” imbuhnya.

Menurutnya, puasa adalah ibadah yang hanya diketahui oleh dirinya dan Allah. “Bisa saja kita mengatakan puasa, tetapi disaat tidak ada orang yang melihat, kita minum atau makan. Disinilah puasa mengajarkan kepada kita berlatih berbuat jujur, sekalipun tidak ada orang lain yang melihat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Pamudji menerangkan tentang pembentukan karakter disiplin dari ibadah puasa. “Selain itu, melalui puasa kita juga dilatih untuk berdisiplin. Berbuka pada saat adzan maghrib dikumandangkan, dan berhenti makan sahur pada saat adzan subuh dikumandangkan. Semuanya serba tepat waktu,” terangnya.

Pada bagian selanjutnya, ia mengatakan, puasa dapat meningkatkan empati kita kepada masyarakat kurang mampu di lingkungan sekitar. “Ketika kita berpuasa, kita ikut merasakan lapar yang dirasakan oleh saudara-saudara kita yang selama ini masih dalam kondisi kekurangan. Mari kita berbagi dengan orang-orang kurang beruntung di sekitar kita, agar mereka ikut merasakan kebahagiaan, bisa bersedekah makanan, atau hal-hal lainnya, insya Allah akan membewa keberkahan pula bagi kita dan juga keluarga kita,” ungkapnya.

Pamudji berharap, pembangunan karakter itu bisa diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas kedinasan sehari-hari. “Mari kita jujur dan disiplin dalam menjalankan tugas sehari-hari. Tak hanya itu, kita juga berempati dengan rekan kerja kita, butuh dibantu tidak, dan jangan lupa, pada saat memberikan pelayanan kepada masyarakat, harus penuh empati dan profesional,” tandasnya.

Pada bagian lain, takmir menjelaskan, selama bulan Ramadhan, kultum akan dilakukan rutin setiap Senin-Kamis, selepas salat dhuhur berjamaah di Mushala Al Ikhlas Kankemenag Kota Semarang.(Dintha/NBA/bd)