Batang – Masih dalam suasana Lebaran, Pimpinan Daerah Ikatan Guru Raudhatul Atfal (PD IGRA) Kab. Batang menggelar acara Halal Bihalal sekaligus pembinaan Kepala RA/BA Se-Kabupaten Batang yang dihadiri oleh Kepala Kankemenag, Kasi Pendidikan Madrasah, Pengawas RA/MI se-Kabupaten Batang, Kepala RA/BA Se-Kabupaten Batang , Ketua PC IGRA se-Kabupaten Batang pada Kamis (12/05) di Gedung MWC NU Warungasem Batang.
Ketua PD IGRA Kabupaten Batang, Erna Aisyiyah dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasih dan berharap kegiatan Halal Bihalal sekaligus pembinaan bisa berjalan rutin seperti sebelum ada pandemi Covid-19.
“Kami mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada Bapak Kepala Kankemenag yang telah berkenan hadir untuk memberikan pembinaan kepada kami di acara ini yang telah 2 tahun vakum,” sambutnya
Dia juga berharap semoga acara ini bisa berjalan seperti sebelum ada pandemi Covid-19 melanda, sehingga silaturahmi bisa terjalin dengan lebih baik. Tak lupa dia mohon maaf atas segala kekurangan dalam menggelar acara itu.
“ Kami berharap acara ini dapat berjalan dengan lancar karena momen ini bermanfaat untuk saling bertemu dan bersilaturahmi,” tuturnya.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah H. Munif dalam sambutannya menyampaikan bahwa IGRA proaktif bekerjasama dengan Kankemenag. Sinergitas RA dan MI akan memberikan dampak positif karena akan mempengaruhi input siswa semakin maju tidak dilihat dari kuantitas saja tapi juga kualitas.
“Terimakasih saya sampaikan karena IGRA yang selalu proaktif dengan Kemenag sehingga acara ini bisa dilaksanakan dengan lancar. Saya berharap antara RA dan MI bersinergi untuk memajukan pendidikan siswa-siswi yang tidak hanya dilihat dari kuantitasnya saja tetapi lebih kepada kualitas dan mutu pendidikan,” jelasnya.
Selanjutnya dalam Pembinaannya Kepala Kankemenag Kab. Batang menyampaikan bahwa menjadi guru merupakan pilihan sendiri oleh karena itu harus bangga menjadi guru. Menjadi guru terbaik bukan hanya menggugurkan kewajiban saja, tetapi menjadi garda terdepan sebagai tauladan bagi anak didiknya, baik dari cara berpakaian, bertutur kata dan bersikap. Menjadi guru adalah panggilan jiwa dan menjadi ladang jihad ketika ilmunya bermanfaat sehingga pahala akan terus mengalir.
“Menjadi guru adalah pilihan sendiri oleh karenanya harus bangga sebagai guru dan jangan hanya menggugurkan kewajiban saja melainkan menjadi garda terdepan, menjadi tauladan bagi anak didiknya dari cara berpakaian, bertutur kata dan bersikap maka menjadi guru adalah panggilan jiwa menjadi ladang jihad ketika ilmunya bermanfaat maka pahala akan terus mengalir,” jelas H.M. Aqsho.
Dia juga menegaskan bahwa konsep Islam dengan silaturahmi hendaknya diterapkan untuk mengembangkan lembaga lebih maju, murid lebih banyak dengan melakukan kunjungan-kunjungan ke tokoh masyarakat ataupun pihak-pihak yang bisa membantu kemajuan lembaga. Guru juga memperkenalkan sikap toleran, anti kekerasan, cinta damai, menjaga bendera merah putih dari kelompok yang menginginkan berdirinya negara khilafah kepada anak didiknya.
“Konsep Islam dengan silaturahmi hendaknya diterapkan untuk mengembangkan lembaga lebih maju, dengan melakukan kunjungan-kunjungan ke tokoh masyarakat ataupun pihak-pihak yang bisa membantu kemajuan lembaga. Guru juga memperkenalkan sikap toleran, anti kekerasan, cinta damai menjaga bendera merah putih dari kelompok yang menginginkan berdirinya negara khilafah kepada anak didiknya,” tegasnya.
Di penghujung acara H. Makmuri Ketua Pokjawas Kabupaten Batang membacakan doa dan dilanjutkan dengan bersalam-salaman.(Dy/Zy_humas/rf)