Edukasi Santri Bahrul Ulum dari Perilaku Bullying

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pemalang – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang dalam hal ini Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren bersama Dinas Sosial dan KBPP Kabupaten Pemalang memfasilitasi kegiatan Sosialisasi Stop Bullying, KBG (Kekerasan Berbasis Gender) OCSEA (Online Child Sexual Exploitation and Abuse), dan Kesehatan Mental Remaja pada hari Selasa (18/7/2023). Kegiatan yang diadakan oleh Himpunan Psikolog Indonesia dan Forum Anak Nasional Kabupaten Pemalang dilaksanakan di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Pemalang dan diikuti oleh santri dari Ponpes Bahrul Ulum. Kegiatan dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional ke-39 yang akan jatuh pada tanggal 23 Juli 2023.

“Kegiatan ini adalah bertujuan untuk mengedukasi santriwan dan santriwati dari berbagai bentuk perilaku bullying serta hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah bentuk perilaku bullying dan agar tidak melakukan bullying antar sesamanya sehingga tidak merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Harapannya agar anak tidak melakukan perundungan kepada orang lain. Karena tanpa kita sadari, bullying merupakan salah satu penghambat anak untuk belajar dan berkembang,” terang Umayah selaku Plh. Kasi PD Pontren dalam sambutannya.

Sementara itu, Maghfiroh dari Dinsos KBPP dalam sambutannya menyampaikan adanya kegiatan ini diharapkan bukan hanya meminimalisir, tapi menghapus semua bentuk bullying dan kekerasan terhadap anak.

Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum yang diwakili oleh Nyai Hj. Anisa Vinsa mengucapkan terima kasih dan merupakan kehormatan bisa menjadi tempat kegiatan ini. Ia menyampaikan beberapa kegiatan di Ponpes Bahrul Ulum untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

“Pada dasarnya Pondok Pesantren Bahrum Ulum sudah melaksanakan kegiatan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti bullying dan lain-lain. Pengasuh pondok akan mengumpulkan seluruh santri duduk bersama sebulan sekali setelah Subuh untuk mendengarkan curhatan para santri dan berusaha memberikan solusi,” jelasnya.

Himpunan Psikolog Indonesia yang diwakili oleh Dwi menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak Indonesia dalam pemenuhan haknya sebagai anak. Hak anak yakni hak hidup, tumbuh, berkembang, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi sehingga kelak anak-anak Indonesia dapat menjadi generasi emas yang berkarakter.

Selanjutnya Desi Arfiani dari Forum Anak Indonesia menyampaikan berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh Forum Anak Indonesia. Ia juga memberikan edukasi dan komitmen anak lewat gerak dan lagu. (umy/fi/rf)