Klaten – Bangsa Indonesia yang besar ini dengan 6 agama yang resmi diakui pemerintah Indonesia. Berbagai suku, ras, agama, dalam kehidupannya harus saling menghormati. “Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua umat seluruh alam semesta,” tutur Anif Solikhin, Plt Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten saat memberikan sambutan pada pembukaan Penguatan Wawasan Islam Rahmatan Lil’alamin dan Multikultural Bagi Siswa SMA/SMK dengan menghadirkan perwakilan pengurus Kerohanian Islam (Rohis) SMA/SMK se Kabupaten Klaten dengan 40 peserta didik yang dilaksanakan di Hotel Galuh Prambanan (Selasa, 14/2).
Mengawali sambutannya Anif Solikhin menegaskan, ini merupakan program dari Kementerian Agama dalam rangka agar semua warga negara yang beragama apapun di Indonesia hidup dengan rukun saling menghargai dan toleransi yang dimulai dari dunia pendidikan sebagai penerus bangsa khususnya bagi siswa.
Kegiatan ini sangat penting sekali, memberikan wawasan rahmatan lil’alamin yang mendasar dan mendalam, bukan kekerasan/ radikal, saling memahami sebagai hamba Allah untuk semesta alam. Selain itu memberikan pemahaman Islam yang komplek dan Indonesia yang multikultur punya ciri dan karakteristik yang lain-lain serta punya adab yang berbeda-beda, tandas Anif.
Anif menambahkan, “Walaupun kita hidup di antara perbedaan suku, ras dan agama, tapi kita harus menjunjung tinggi toleransi keagamaan dan wawasan nasional. Islam itu bukan untuk sekelompok orang tapi itu untuk seluruh umat manusia dalam kehidupan sehari-hari, Islam menghormati agama lain”.
Islam adalah agama yang cinta damai, jangan sampai para generasi penerus bangsa ini mau disusupi paham/aliran yang menyesatkan, juga narkoba. Menegakkan ajaran Islam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, bukan berarti disikapi dengan fanatik buta. Tetapi harus dilakukan dengan semangat toleransi, kerukunan serta kedamaian. Karena agama Islam mengajarkan keselamatan kepada semua orang, tanpa harus mengkotak-kotakkan satu dengan yang lain. Kualitas amal dan ibadah harus terus ditingkatkan agar keislaman kita semakin baik dan bermanfaat bagi banyak orang.
“Siswa akan lebih paham perilaku multikultural dan toleransi dalam membentuk karakter yang lebih baik, untuk diterapkan di sekolah, masyarakat dan kehidupan sehari-hari dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia”, harap Anif.(aj/Wul)