Batang – Kepala kantor Kemenag Kab. Batang Kudaifah menutup kegiatan diklat substantif untuk guru madrasah di Kecamatan Subah pada Selasa (20/03) yang lalu. Kegiatan itu diselenggarakan selama 4 hari yang diikuti oleh 155 guru madrasah baik MA,MTs,MI maupun RA se kabupaten Batang. Diklat ini diselenggarakan atas prakarsa KKM kab. Batang bekerja sama dengan Balai Diklat Keagamaan Semarang yang mengambil tema model-model pembelajaran bagi guru madrasah.
Ketua panitia Slamet Wahyudi menjelaskan, bahwa kegiatan ini sudah lama direncanakan oleh KKM, karena pentingnya materi yang disampaikan itu, sementara yang telah mengikuti diklat sejenis sangat terbatas,maka berdasarkan musyawarah guru bersepakat untuk mengadakan kegiatan tersebut secara mandiri setelah kordinasi dengan Balai Diklat Keagamaan Semarang. Beliau juga berharap semoga materi yang telah disampaikan oleh Widyaiswara akan dapat bermanfaat untuk pengembangan pendidikan di madrasah masing-masing .
Dalam sambutan penutupannya, Kudaifah menyatakan bahwa dirinya memberikan apresiasi dan penghargaan setingginya pada KKM, para pemateri maupun seluruh peserta diklat, karena telah dapat menyelenggarakan kegiatan ini meskipun secara mandiri. Menurutnya diklat yang dilaksanakan dengan mandiri biasanya akan lebih efektif dan akan lebih giat diikuti oleh pesertanya,karena motivasi diri melekat kuat, berbeda dengan diklat yang diselenggaran oleh instansi, terkadang motivasi dirinya kurang melekat kuat pada diri pesertanya.
"Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang baik ini, meskipun diselenggarakan secara mandiri," katanya.
"Semoga diklat ini dapat diambil manfaatnya bagi para guru, sehingga akan dapat menumbuhkan kinerja yang lebih baik
dalam mengapdikan dirinya pada dunia pendidikan," ujarnya.
Beliau berpesan, selain telah menerima berbagai materi di diklat ini,para guru hendaknya selalu mengedepankan keiklasan dalam melaksanakan tugasnya, karena dengan dasar keiklasan itu guru akan dapat melaksanakan tugas pokoknya memberi pembelajaran pada siswanya dengan baik, sehingga akan menghasilkan siswa yang tidak hanya memiliki kecerdasan ilmu pengetahuan saja juga memiliki akhlakul karimah. Selain itu luangkanlah waktu malam, disela-sela tahajudnya, para guru untuk selalu mendoakan anak didiknya akan dapat menjadi insan kamil kedepannya. (Zy/rf)