Grobogan – UAMBN Berbasis Komputer merupakan salah satu bentuk respons Kementerian Agama terhadap perkembangan teknologi dan penguatan karakter siswa-siswi madrasah. Dengan berbasiskan komputer ini, UAMBN akan memacu integritas, kejujuran, dan kedisiplinan siswa-siswi madrasah dalam ujian. Kementerian Agama sendiri menargetkan pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) pada tahun 2018 pada seluruh madrasah di Indonesia sudah berbasis komputer.
Menyiapkan hal tersebut, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Grobogan melalui Pendidikan Madrasah menggelar pelatihan bagi Teknisi UAMBN-BK tingkat MTs di Hotel Front One Purwodadi, yang dihadiri 87 lembaga MTs se-Kabupaten Grobogan. Rabu (21/03). Terlebih mulai tahun 2018, madrasah terlebih dahulu menggelar Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Berbasis Komputer (UAMBN-BK).
Kepala Kemenag Kab.Grobogan Hambali menyampaikan terima kasih kepada Pendidikan Madrasah yang telah menyelenggarakan pelatihan bagi teknisi maupun proktor untuk meningkatkan sumber daya manusia, karena teknisi UAMBK sangat penting, maka perlu diselenggarakan pelatihan khusus yang didampingi ahlinya supaya dalam pelaksanaan Ujian bisa berjalan lancar dan sukses.
“Langkah awal dalam persiapan UAMBN-BK adalah pendataan peserta yang mengikuti UAMBK harus jelas, selanjutnya madrasah yang sudah siap melaksanakan UAMBN-BK, persiapan sarana dan prasarana terkait UAMBN-BK seperti komputer, server, jaringan, semua peralatan baik dari segi hardware, software serta sumber saya manusianya dan tidak lupa persiapan listrik dan alat genset bila listrik padam,” urai Hambali.
Untuk itu, Kepala Kemenag berharap semua madrasah merespon dengan cepat dan tepat persiapan teknologi baik peralatan komputer, server, jaringan, semua peralatan baik dari segi hardware, software serta sumber saya manusianya.
“Melalui pelatihan ini, para proktor dan teknisi kami harapkan mampu menjalankan tugasnya demi suksesnya pelaksanaan dan sukses laporan UNBK,” harapnya.
mengakhiri arahannya Hambali mengatakan, UAMBK termasuk penggunaan media elektronik dan memudahkan juga untuk meminimalisir kecurangan, dengan penggunaan perangkat yang canggih dan modern bukan berarti tanpa kendala. "Keadaan ini tentunya memerlukan penanganan terbaik agar munculnya masalah dapat diminimalkan saat pelaksanaan," pungkasnya. (bd/gt)