081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Ratusan Muslimah Pati Ikuti Pelatihan Pengurusan Jenazah

PATI – Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana memandikan jenazah, Majlis Ta'lim Perempuan Al-Mabruroh IPHI Kabupaten Pati menggelar pelatihan perawatan jenazah perempuan muslim, bertempat di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pati, Ahad (15/4/2018).

Kegiatan yang merupakan program kerja MTP Al-Mabruroh IPHI Kabupaten Pati di bidang moral dan agama ini diperuntukkan bagi pengurus dan anggota MTP serta perwakilan muslimah dari kecamatan se Kabupaten Pati.

Animo antusias masyarakat, khususnya wanita muslimah di Pati sangat tinggi, terbukti sebanyak 170 orang turut andil menjadi peserta pada kegiatan tersebut. Kegiatan ini menghadirkan 2 (dua) nara sumber yakni Achmad Khoiron (Ketua FKUB Kab. Pati) dan Bustanul Arifin (salah satu penyuluh fungsional di lingkungan Kankemenag Kab. Pati).

Latar belakang kegiatan ini dilaksanakan, karena merupakan salah satu urusan umat islam yang hukumnya fardhu kifayah, yaitu dalam satu wilayah harus ada yang memiliki kemampuan mengurus jenazah, ujar Ratna Mundiyati, salah satu pengurus MTP Al-Mabruroh kepada kami di sela-sela pelaksanaan kegiatan tersebut.

Selain itu juga sedikitnya atau langkanya masyarakat yang memiliki kemampuan memandikan jenazah, imbuhnya.

Adapun tujuan kegiatan ini diharapkan agar pengurus dan anggota MTP dan masyarakat umum khususnya sasaran perempuan memiliki kemampuan dalam memandikan jenazah, jelasnya.

Menurut Ratna, melalui kegiatan ini diharapkan bisa menjalin silaturrahmi agar anggota MTP bersinergi dalam mengelola urusan umat, tambahnya.

Sementara, Penasehat MTP Al-Mabruroh Ibu Nyai Hj. Musti’ah Jayusman mengatakan, memandikan mayit adalah kewajiban kifayah jika kita bisa termasuk dalam sebagian yang melaksanakan kewajiban, itu artinya kita memiliki anugerah lebih untuk bisa menolong sesame, paparnya.

“Karena faktor itulah kami menilai bahwa pengetahuan, pembelajaran atau pelatihan tata cara serta etika memandikan mayit adalah penting,” katanya.

Ia mengharapkan melalui kegiatan ini bisa bermanfaat dimasyarakat, menambah ilmu serta menjadikan diri lebih bermanfaat ketika diperlukan oleh sesama.

Menurut Musti’ah, pelatihan pengurusan jenazah wanita dimaksudkan untuk membekali muslimah tentang pengurusan jenazah yang benar sesuai dengan tuntunan sunnah.

Kemampuan pengurusan jenazah wanita ini juga bagian dari program Muslimah Jamaah Muslimin di Wilayah Kabupaten Pati, tegasnya.

“Sering dijumpai di masyarakat umum orang-orang yang memiliki kemampuan pengurusan jenazah sangat sedikit,” katanya.

Peserta pelatihan secara rinci dilatih bagaimana memandikan dan mengkafani jenazah yang benar, termasuk melipat rambut jenazah perempuan dan juga menshalatkannya. Tak ketinggalan pula tuntunan serta doa menghadapi orang yang sakaratul maut.

Bahkan untuk lebih memahamkan pada peserta, prakteknya menggunakan media salah satu dari peserta.

“Setelah pelatihan ini nantinya para peserta diharapkan juga dapat mengajarkan pada orang lain, sehingga muslimah yang memiliki pengetahuan pengurusan jenazah akan lebih banyak lagi,” ujar Musthi’ah.

Ditambahkan, minimal pelatihan ini bisa dipraktikkan ketika ada kerabat terdekat meninggal dunia. Daripada menyerahkan pengurusan kepada orang lain, lebih utama saudara-saudara semahram yang melakukannya, ujarnya.

“Tindakan tersebut adalah tanda bakti terakhir terhadap almarhumah tercinta. Jika diurus saudara sendiri dijamin ikhlas dan penuh kasih sayang,” katanya.

Layaknya orang hidup, jenazah juga memiliki rasa malu. Mereka yang meninggal pasti tidak mau terungkap aibnya akibat dimandikan oleh orang lain. Apalagi, menjadi tontonan tetangga atau lingkungan, jelasnya.

Inilah, pentingnya jenazah diurus oleh kerabat yang memiliki mahram. Jenazah pria yang mengurus saudara-saudara yang pria. Sebaliknya, jika yang meninggal perempuan, ibu, anak-anak, atau saudara-saudara perempuan yang mengurusnya, urainya.

Dari rangkaian pelatihan mengurus jenazah tersebut, banyak sekali manfaatnya.“Minimal mengingatkan kita akan kematian yang pasti kita alami juga,”pungkasnya. (Athi’/bd)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content