Purbalingga – Memperoleh nilai 100 pada Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) bagi madrasah bukanlah sebuah impian yang tidak mungkin terwujud. Sepanjang ada niat, do’a dan kerja keras dari kepala madrasah, guru, murid dan wali murid impian meraih kesuksesan USBN akan terwujud. Hal ini sudah dibuktikan oleh MI Ma’arif NU 1 Kalijaran Kecamatan Kertanegara – Purbalingga. Hal tersebut dikemukakan Kepala MI Ma’arif NU 1 Kalijaran, Mubarok saat dihubungi di sela-sela kesibukan di tempat kerjanya, Selasa (05/06).
Ia menjelaskan, Madrasahnya yang memiliki visi Terwujudnya madrasah yang berprestasi dan Islami pada akhir Tahun Pelajaran 2017/2018 ini meluluskan 18 peserta didik. Enam siswinya masing-masing memperoleh nilai 100 untuk mata pelajaran Matematika. Keenamnya adalah Dhiena Shabila, Lulu Alfiah, Nurul Azizah, Sifa Ul Janah, Triagi Aulia Wulan dan Vira Nurazizah. Dengan prestasi tersebut madrasah yang dipimpinnya ini berada di peringkat pertama USBN SD/MI Tingkat Kabupaten Purbalingga Tahun 2018.
“Alhamdulillah peringkat pertama USBN SD/ MI Tingkat Kabupaten yang ke-2 sejak lima tahun terakhir. Di tahun-tahun yang lalu berhasil meraih ranking 3, 4 dan 5 besar, kami bersyukur dan bangga. Kami juga berharap bisa mempertahankan prestasi ini di tahun-tahun mendatang,” jelas Mubarok optimis.
“Harapan kami, kelak alumni madrasah ini menjadi manusia yang berprestasi, berakhlak Islami yang siap berkompetisi,” tandasnya.
Sementara itu guru kelas VI, Heru Kustiyanto saat ditanya tentang metode apa yang diaplikasikan untuk membimbing peserta didiknya menjelaskan, metode yang diaplikasikan dalam membimbing peserta didik sehingga sukses menaklukan soal USBN adalah metode yang variatif.
“Intinya bagaimana caranya membuat anak menyukai pelajaran. Ketika anak menyukai pelajaran, maka pada saat dihadapkan dengan berbagai jenis soal, mereka akan asyik untuk menyelesaikannya,” jelas Heru.
Kesuksesan ini, lanjutnya, tidak lepas dari dukungan dewan guru dan wali murid. Peran wali murid sangat besar dalam hal ini. Mereka sangat mendukung madrasah agar putra-putrinya bisa berprestasi, selalu bermusyawarah dan siap membantu sarana dan prasarana untuk pengembangan madrasah.
“Madrasah kami berjarak kurang lebih 17 kilometer dari kota Purbalingga, dengan situasi lingkungan pedesaan yang sangat tenang karena cukup jauh dari pusat keramaian. Ini juga termasuk faktor pendukung yang mungkin tidak dimiliki oleh madrasah yang lain,” ungkapnya.
Ia menambahkan, beberapa dari prestasi yang diraih madrasahnya adalah Juara II Olimpiade ke-Nu-an Lingkungan LP Ma’arif NU Tingkat Kabupaten Purbalingga Tahun 2017, Juara III Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Mapel IPA Tahun 2017 tingkat Kabupaten Purbalingga dan Juara Harapan III Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Mapel IPA Tahun 2018 tingkat Kabupaten Purbalingga. (sar/gt)