Pemalang – Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kankemenag Kabupaten Pemalang hari Rabu (17/10) mengadakan rapat koordinasi BOS, PIP, dan BOP di Pondok Pesantren Al-Ashri Desa Tegalmlati Kecamatan Petarukan.
Kegiatan diikuti oleh Ketua FKPP Kabupaten Pemalang, 33 kyai pondok pesantren dan sekretaris wajardikdas, empat pengurus madrasah diniyah, tiga pengurus TPQ, delapan Pengawas Madrasah, enam Penyuluh Agama Islam PNS di Kabupaten Pemalang, dan 16 Penyuluh Agama Islam Non PNS Kecamatan Pemalang dan Petarukan.
Kepala Kankemenag, Taufik Rahman mengajak kyai pondok pesantren untuk maju bersama menghadapi perkembangan zaman.
“Saya mengajak para kyai, pengurus, dan santri pondok pesantren untuk maju bersama-sama, bersiap menghadapi era industri 4.0. Pesantren, diniyah, TPQ mempunyai peran yang luar biasa dalam mendidik generasi yang akan datang. Mari kita siapkan calon pemimpin yang disiapkan untuk masa depan,” ajak Taufik dalam sambutannya.
Pesantren adalah lembaga yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Pemerintah turut memberikan perhatian kepada pengelolaan pondok pesantren. Taufik berharap pondok pesantren bisa mandiri, mampu mengembangkan usaha sendiri. Pondok pesantren jangan hanya bertumpu pada bantuan dari pemerintah.
Kementerian Agama mempunyai program agar santri bisa mengenyam pendidikan melalui program wajardikdas yang saat ini disebut dengan pendidikan kesetaraan. Di Kabupaten Pemalang tercatat ada 11 pondok pesantren yang menyelenggarakan pendidikan kesetaraan tingkat wustha. Taufik berharap pendidikan kesetaraan yang diadakan oleh pondok pesantren harus lebih baik daripada PKBM.
“Santri jaman dulu tidak perlu ijazah resmi, namun perkembangan jaman hal itu sudah tidak bisa. Yang perlu digarisbawahi, santri harus mempunyai ijazah pendidikan agar santri bisa berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Mari kita dorong agar santri bisa mengenyam pendidikan baik sekolah, madrasah, maupun pendidikan kesetaraan,” pesannya.
Selesai memberikan sambutan, Taufik menyerahkan SK dan piagam izin operasional pendidikan kesetaraan beserta tiga mushaf Al-Qur'an kepada 11 kyai atau perwakilan pondok pesantren penyelenggara pendidikan kesetaraan. Taufik juga menyerahkan kepada perwakilan pondok pesantren, madrasah diniyah, dan TPQ penerima bantuan operasional. (fi/rf)