Demak – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Demak menggelar kegiatan dialog Lintas Agama dengan berbagai kalangan masyarakat dan profesi pada Kamis (11/4). Kegiatan tersebut mengusung tema “Dengan Moderasi Beragama KitaTingkatkan Solidaritas Umat Beragama” yang digelar di Hotel Amantis jalur lingkar Demak. Peserta dialog lintas agama diikuti 50 orang, terdiri dari unsur Kemenag, Pemkab Demak, MUI, FKUB, PCNU, PD Muhammadiyah, beberapa tokoh lintas agama, Muslimat, Aisiyah, Pemuda Ansor, PDP Muhammadiyah dan Penyuluh Agama PNS dan Non PNS..
“Acara dialog lintas agama dan berbagai kalangan masyarakat dan profesi penting untuk dilaksanakan karena dengan dialog sesuatu yang belum bisa diselesaikan akan bisa terselesaikan, yang awalnya tidak kenal akan jadi kenal dan akrab,yang dampaknya akan membawa kebersamaan dan kerukunan,” kata Joko Susanto saat membuka kegiatan tersebut
Joko Susanto menambahkan, dialog tidak lain bertujuan untuk menciptakan suatu wilayah yang aman damai dan terkendali maka Jiko Susanto meminta kepada semua stakeholder baik dari unsur profesi dan masyakat untuk bisa bahu membahu, rukun dan guyub membangun Demak yang lebih agamis dan harmonis, lebih-lebih menjelang dan pasca pilpres.
Adapun narasumber yang dilibatkan pada dialog tersebut , Ketua FKUB Provinsi Drs.H.Taslim Syahlan,M.Si , UIN Walisongo Semarang Dr.H. In’amuz Zahidin,MA , Dandim 0716 Demak dan Plt.Kepala Kankemenag Kab. Demak H. Muhaimin,S.PD.I. MH.
Ketua FKUB Prov. Jawa tengah Taslim Syahlan sebagai narasumber mengatakan, semua agama itu pasti benar menurut pemeluknya masing-masing, suatu agama tidak boleh memaksakan terhadap kebenaran yang diyakininya kepada pemeluk agama lain. Senada denganKetua FKUB Jawa Tengah In’amuz Zahidin narasumber dari UIN Walisongo Semarang mengungkapkan, dalam beragama seharusnya ekslusif kedalam dan inklusive keluar, artinya keinteren agamanya harus tegas tetapi keluar harus bisa menghormati perbedaan yang ada.
Sementara itu, Plt Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Demak, Muhaimin, pada saat menutup kegiatan dialog tersebut mengatakan, dengan diadakannya kegiatan dialog lintas agama maka keterbukaan informasi lintas agama dapat menjadikan pemahaman dan kedewasaan sikap.
“ Bagaimana sikap kita menghargai perbedaan dan bagaimana sikap kita bertoleransi, sehingga konflik sekecil apapun dapat dihindari sedini mungkin.” ungkapnya.(ms/wul)