Purwokerto : Kantor Kemenag Banyumas didapuk menjadi tuan rumah rapat koordinasi (RAKOR) Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOMPINDA) Banyumas, Rakor ini dihadiri oleh Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, Dandim 0701 Banyumas Letkol Inf Chandra, Kapolresta Banyumas Kombes M Firman L Hakim, Kepala Kantor Kemenag Banyumas Akhsin Aedi, Wakil Ketua DPRD Banyumas Supangat, pengurus dan anggota FKUB Banyumas, penghayat, Organisasi keagamaan dan mahasiswa. Kegiatan diadakan di aula AL Ikhlas kantor Kemenag Banyumas dengan jumlah peserta 87 orang.( Rabu,30/03)
Dengan topik Pembinaan Peningkatan Kapasitas FKUB dan Lembaga Keagamaan Semua Saudara Kompak Melawan Terorisme pertemuan ini diadakan dalam bentuk Forum Grup Diskusi dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya solidaritas, saling pengertian , menghargai dan kekompakan antar umat beragama terlebih setelah kejadian penyerangan gereja katerdal di kota Makasar Sulawesi Selatan pada tanggal 28 Maret pukul 10.30 WITA..
” Kami berharap POLRI dan TNI bisa mengusut setuntas tuntasnya dan segera bisa mengkonidisikan di Makasar khususnya bisa kembali aman damai dan tentram semuanya bisa saling menghormati dan menghargai satu agama dengan agama yang lain. Saya yakin di Banyumas kita semua bisa, karena kita semua adalah saudara. Mari kita lawan terorisme kalau kita kompak dan bersatu insya allah kabupaten Banyumas khususnya dan NKRI umunya akan menjadi aman dan sejahtera bisa melaksanakan ibadah menurut agama masing masing kita sepakat bahwa Banyumas damai, Banyumas rukun .” jelas Akhsin Aedi selaku Kepala kantor Kemenag Banyumas saat pembukaan.
” Saya selaku KAPOLRESTA Sangat mengapresiasi kegiatan ini dimana kegiatan sangat mempererat tali silaturahmi, bagaiman kita menjaga kerukunan beragama, bagaiman kita menjaga kamtibmas diwilayah masing masing. utnuk itu kita saling sama sama saling bahu membahu, saling mempererat jangan sampai terpecah belah karena ajaran tertentu, kelompok tertentu yang ingin memecah belah. Seperti kejadian di makasar kemaren dampak yang timbul, suara yang timbul, kritik yang timbul itu sampai di dunia internasional. apalagi di dunia saat ini sedang masa pandemi, dengan kejadian di makasar dunia sekarang menyorot kepada indonesia. Dengan Forum ini saya mengajak kepada seluruh bapak ibu saudara sekalian untuk mempererrat kesatuan dan persatuan tidak ada lagi kelompok tertentu , kita berbicara adalah indonesia kita bicara Bhineka Tunggal ika kita bangga dengan Bhineka Tunggal ika, sayangilah Indonesia ini, hargailah Indonesia ini, bangunlah Indonsia ini dan banggalah menjadi warga Indonsia yang dengan berbagai suku bangsa keragaman adat istiadat dan lain lainnya. Saya berharap dengan acara ini kita semakin rukun, mari kita jaga kabupaten Banyumas mari kita bangun kabupaten Banyumas supaya lebih maju, lebih madani, lebih rukun . ” Jelas Kapolresta Banyumas Kombes M Firman L Hakim
” Kalau kita melihat perkembangan situasi saat ini terkait terorisme , bahwa akar dari terorisme ini adalah radikalisme , akar dari radikalisme ini adalah intoleransi. oleh karena itu betapa besarnya peran kita tokoh agama tokoh masyarakat untuk dapat mengedukasi kepada masyarakat terkait intolraensi ini. karena toleransi ini penting sekali begitu sudah tercipta toleransi insya alah kesatuan dan persatuan akan tercapai . Ada dua faktor yang berpengaruh yaitu faktor ekonomi dan faktor pendidikan, ini dapat saling mengisi. Seseorang dapat berbuat sesuatuhal karena ada kekurangan kekurangan, kita mempunyai sumber daya yang dapat mengisi kekurangan kekurangan tersebut sehingga dapat mengeliminir aksi radikalisme tersebut. Kunci untuk memperaratnya adalah pancasila mari kita pegang bersama pancasila ini untuk dapat mempererat keragaman , perbedaan kita adalah kekuatan untuk menjadi satu Negara Kesatuan Republik Indonesia.” Ungkap DANDIM 0701 Banyumas Lektol Inf Chandra.
Di sesion terkahir semua peserta bersama sama mengikrarkan mengecam keras tindakan terorisime (Tumenngung)