Kudus – “Peningkatkan asupan gizi sangat penting bagi anak usia sekolah. Dengan asupan gizi yang seimbang, anak akan tumbuh dan berkembang optimal. Selain itu juga perlu didukung perubahan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat mendorong minat dan kemampuan belajar anak,” kata Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat pada Dinas Kesehatan kabupaten Kudus Sri Sumarni, dalam acara distribusi Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) di MI NU Nurus Shofa Bae Kudus, Senin (25/9).
Ditambahkan Sumarni bahwa persyaratan makanan tambahan yaitu mengandung 10-20 persen kalori dari kebutuhan kalori dan protein siswa serta mengandung energi 300 kilokalori dan lima gram protein. Selain itu, makanan juga harus terjamin kesehatannya, dan cita rasanya disesuaikan dengan target penerimanya.
Sumarni menuturkan bahwa Program Makanan Tambahan Anak Sekolah merupakan gerakan nasional yang dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak atau Raudlatul Athfal (TK/RA) dan Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), baik negeri maupun swasta. Pendistribusian PMT – AS tahun 2017 dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kab.Kudus melalui UPT puskesmas kecamatan sebanyak 12 kali setiap hari Senin, Selasa dan Rabu sejak 11 September 2017 sampai tanggal 29 November ke sekolah dan madrasah yang ditunjuk pada tahun ini.
“Untuk Tahun 2017 ada 47 SD dan MI se Kabupaten Kudus yang menjadi lokasi distribusi dengan jumlah sasaran sebanyak 6000 orang peserta didik di dampingi 19 UPT Kecamatan sebagai pelaksana teknis. Selain memberikan makanan tambahan bergizi pada anak sekolah, kegiatan ini juga disertai dengan pemeriksaan gigi, praktek mencuci tangan yang benar dan penanaman pola hidup sehat lainnya,” kata Sumarni.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kudus Su’udi secara terpisah menjelaskan, PMTAS merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mencerdaskan anak didik. Pada tahun 2017 ada 14 MI di 8 kecamatan yang ditetapkan sebagai madrasah penerima manfaat PMT- AS dengan jumlah sasaran sebanyak 2004 peserta didik
Selanjutnya Su’udi berharap program PMT- AS yang sudah diawali oleh Dinas Kesehatan ini akan dilanjutkan secara berkala dan mandiri yang menjadi tanggung jawab madrasah, guru UKS dan Komite Sekolah dibawah pengawasan Tim Koordinasi PMT – AS Kecamatan. (s2r/bd)