Purbalingga – Langkah dan peran nyata Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga menghadapi Idul Adha 1439 H adalah memberikan sosialisasi penyembelihan hewan kurban yang aman, sehat, utuh dan halal kepada para takmir masjid dan panitia penyembelihan hewan kurban. Harapannya dari sosialisasi ini, setiap tahun akan bertambah masyarakat yang mengetahui prosedur penyembelihan hewan kurban. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga, Maria Sri Maharsi Wulan, Sabtu (11/08) di aula kantor setempat.
“Para takmir masjid saya himbau untuk melaporkan kepada kami jumlah ternak kurban yang akan dipotong, agar kami dapat menjadwalkan petugas untuk melakukan pemeriksaan dan pengawasan,” harap Wulan.
Narasumber pertama Drh. Edy Setyanta, Kepala Seksi Kesehatan Hewan, dalam materinya memaparkan Sosialisasi Penyembelihan Hewan Qurban yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal). Di depan 36 peserta sosialisasi, Edy membeberkan kriteria hewan qurban, sarana prasarana yang higienis dan perlakuan terhadap hewan qurban termasuk di dalamnya cara merobohkan hewan besar seperti sapi/kerbau sebelum dipotong, hingga pengemasan daging kurban. Ia menyarankan agar para peserta tidak menggunakan plastik warna hitam untuk membungkus daging hewan yang disembelih, karena warna hitam pada plastik mengandung racun karsinogen yang memicu kanker.
Narasumber kedua, KH. Nurkholis Masrur, staf Penyelenggara Syariah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga mensyiarkan tentang pemotongan hewan kurban dari perspektif Islam.
“Hewan disunnahkan menghadap ke arah kiblat. Niat menyembelih dengan Bismillaahi Allaahu Akbar atau Bismillaahirrahmaanirrahiim untuk setiap individu hewan. Gunakan alat yang tajam dengan gerakan cepat memotong tiga saluran sekaligus. Saluran pembuluh darah (wadajain), saluran pernafasan (hulqum) dan saluran makanan (mar'i),” jelas Nurkholis. (Sar/Sua)