Adakan Sosialisasi Kurikulum Merdeka, Madtsansa Siap Menjadi Madrasah Pilot Project

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – MTs Negeri 1 Banjarnegara bercita-cita menjadi Madrasah Pilot Project Implementasi Kurikulum Merdeka di Jawa Tengah. Menunjang terwujudnya cita-cita tersebut maka Madtsansa mengadakan sosialisasi kurikulum merdeka pada Kamis (23/6). Dengan tema “Kebebasan Guru dan Peserta Didik Untuk Berinovasi Belajar dengan Mandiri dan Kreatif. Sosialisasi kurikulum merdeka dilaksanakan dengan diseminasi materi oleh wakil kepala urusan kurikulum.

Bertempat di aula Madtsansa, kegiatan sosialisasi kurikulum merdeka diikuti oleh seluruh guru yang berjumlah 48 orang. Diawali dengan upacara pembukaan yang dipandu oleh Linara, pembukaan sosialisasi berlangsung khidmat. Linara mengawali pembukaan dengan review 10 kurikulum yang pernah dilaksanakan di Indonesia dari tahun 1947 dengan kurikulum bertajuk Rencana Pelajaran hingga tahun 2013 lewat Kurikulum 13 (kurtilas) dan menyampaikan hastag implementasi kurikulum merdeka yaitu #maribelajardenganbahagia.

Eko Widodo dalam sambutan pembukaannya menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini sangat penting untuk diikuti oleh seluruh guru.

“Kita akan mendukung program pemerintah untuk menyukseskan sosialisasi implementasi kurikulum merdeka dan bertekad untuk dapat menjadi madrasah pilot project di Jawa Tengah. Jadi, harapannya seluruh guru dapat mengikuti kegiatan sosialisasi ini dengan sebaik-baiknya. Jangan menyia-nyiakan waktu dan kesempatan ini, manfaatkan untuk belajar bersama memahami implementasi kurikulum merdeka,” tegas Eko Widodo.

Selanjutnya sosialisasi dipandu langsung oleh Yuniyati, wakil kepala urusan kurikulum MTs Negeri 1 Banjarnegara. Yuni mengawali materi dengan menampilkan beberapa quote dari tokoh pendidikan Indonesia yang salah satunya dari Joko Widodo dengan kalimat motivasi “Guru itu bukan hanya sebuah pekerjaan, tapi guru menyiapkan sebuah masa depan.”

Menurut Yuni, bahwa guru mempunyai tanggung jawab yang sangat besar seperti yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia yaitu menyiapkan sebuah masa depan.

“Dengan tanggung jawab yang tidak mudah, maka kita sudah seharusnya mempersiapkan sebaik-baiknya termasuk bersiap menghadapi perubahan kurikulum. Dengan menyiapkan diri sedini mungkin, maka ke depan kita akan lebih siap menyambut hal-hal baru yang mungkin saja bisa terjadi. Dan mari belajar bersama dengan saya, semoga kita akan dapat memahami implementasi kurikulum merdeka ini,” ucap Yuni bersemangat. (lin/ak/rf)