Api Obor Pospenas IX Telah Menyala di Surakarta, Kompetisi Siap Dimulai

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas secara resmi membuka Pekan Olahraga dan Seni Antarpondok Pesantren Tingkat Nasional (Pospenas) IX Tahun 2022. Pembukaan ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Menag, di Stadion Manahan, Surakarta, Rabu, (23/11/2022) malam.

Ajang Pospenas ini, lanjut Menag, menjadi salah satu bentuk kehadiran negara dalam meningkatkan kebugaran jasmani, rohani, dan prestasi santri. “Maka berikan yang terbaik untuk pesantren,” tuturnya.

Menurut Gus Yaqut, santri adalah penuntut ilmu yang konsisten memegang prinsip agama Islam. Mereka bisa menjadi atlet, seniman, dan banyak profesi lain dengan tetap memegang teguh karakter agamis. ”Para santri bisa menjadi atlet, bisa menjadi Presiden, Gubernur, Bupati, dan apa saja,” ujar Gus Yaqut.

Pospenas IX Tahun 2022 mengambil tema “Gerak Santri, Bangkit Negeri” yang dikaitkan dengan semangat Hari Santri Nasional tahun 2022 ini digelar di beberapa venue di Kota Surakarta pada 23-27 November 2022.

Data Kemenag menyebutkan, terdapat 4,5 juta pondok pesantren yang menaungi 37,6 juta santri. Sementara Pospenas Tahun 2022 diikuti oleh 2.867 santri dari 34 provinsi dengan memperebutkan 312 trofi dari 12 cabang olah raga dan seni yang dipertandingkan.

Turut mendampingi Gus Menag dalam upacara pembukan Pospenas, Sekda Jateng Sumarno dan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, Asisten Kapolri Bidang SDM Irjen Pol Wahyu Widodo, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Muhammad Ali Ramdhani, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Waryono Abdul Ghafur, dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Tengah Musta’in Ahmad.

Di depan Menag dan tamu undangan, para santri dan atlet Pospenas, Obor Pospenas dinyalakan dari api yang diambilkan dari api Mrapen abadi, Grobogan, Jawa Tengah. Obor yang dilepas oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin dari Grobogan ini diarak menuju Surakarta dengan singgah di dua pondok pesantren, yakni Ponpes Girikesumo, Mranggen, Demak dan Pondok Pesantren Al Mas’udiyah, Jimbaran, Bandungan, Kabupaten Semarang.(Sua/Rf)