Kebumen – Melengkapi agenda kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) MIN 3 Kebumen menyusun Standart Operating Procedur (SOP) Kesiapsiagaan dan penanganan bencana bersama PMI Kebumen Rabu, (22/02). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut program PMI Kebumen dan Japanese Red Cross Society (JRCS).
Penyusunan SOP idiikuti oleh Semua dewan guru dan Komite Madrasah, didampingi oleh tim kesiapsiagaan bencana PMI Kebumen, Effendi Zarkazi dan Anisa U Sangadah. Selain itu kegiatan ini juga melibatkan siswa yang telah mengikuti pelatihan kesiapsiagaan bencana dan dokter kecil.
“Sebagai Sekolah Aman Bencana, guna meminimalisir dampak bencana kami perlu menyusun SOP Kesiapsiagaan agar saat terjadi keadaan darurat sudah ready semuanya ” ungkap Kepala Madrasah Siti Rojiatur Rochmah Kepala MIN 3 Kebumen saat membuka acara.
Sementara Effendi, tim PMI Kebumen menyampaikan ada tiga pilar Satuan Pendidikan Aman Bencana, yakni fasilitas sekolah aman, manajemen bencana di sekolah dan pendidikan pencegahan dan pengurangan risiko bencana
“Tiga pilar Satuan Pendidikan Aman bencana sudah kita laksanakan dan terus dilakukan penyempurnaan, hari ini kita susun SOP bersama untuk melengkapi persyaratan sekolah aman bencana” ungkap Effendi.
“Setelah semua komponen Kita lengkap, kita bisa mendaftarkan madrasah kita ke inaRisk” imbuhnya.
InaRISK sendiri merupakan sebuah aplikasi Kajian Risiko Bencana Online berbasis sistem informasi geografis yang dikueluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pada kegiatan ini tim siaaga bencana MIN 3 Kebumen berhasil menyusun SOP kedaruratan bencana gempa bumi, kebakaran dan banjir.(mst/fz/bd),.