Buka Lomba MAPSI SD ke 23 Tingkat Provinsi Jawa Tengah, Gus Yasin Minta Dunia Pendidikan Bukan Hanya Materi, tetapi Imbangi Dengan Interaksi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Buka Mapsi SD Tingkat Provinsi ke-23, Gus Yasin Minta Peserta Junjung Sportivitas

Surakarta – Ajang lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) SD ke 23, Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022 bisa menjadi kawah candradimuka pembentukan generasi islami. Disini peserta harus mampu mengasah diri akan bakat dan keterampilan serta keahlian atas bimbingan guru agama Islam masing-masing.

Pembukaan MAPSI SD ke 23 Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022 yang berlangsung hari Jumat (4/11) di Asrama Haji Donohudan, Surakarta. Hadir untuk membuka kegiatan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimun, didampingi Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Wahid Arbani, Kepala Bidang PAIS Kanwil Jateng, Imam Buchori, dan Ketua KKG PAI SD Provinsi Jawa Tengah, Siti Kusrini.

Tampak hadir dalam acara pembukaan tersebut  Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se Solo Raya, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala UPT Dinas Pendidikan, Pengawas Pendidikan Agama Islam dan Guru PAI SD se Jawa Tengah

Dalam sambutan pembukaannya Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimun, menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya  kepada KKG PAI yang telah menyelenggarakan kegiatan MAPSI, beliau menekankan bahwa tujuan utama MAPSI adalah sebagai tolak ukur penerapan kurikulum PAI SD dan keberhasilan pelaksanaan PAI di Sekolah.

“Selamat bagi siswa siswi yang terpilih dari kab kota untuk mengikuti lomba MAPSI tingakat Prov Jateng, saya harap ajang prestasi ini harus disertai sportifitas. Bagi guru pembimbing, kalah menag bukan tujuan, akan tetapi bagaimana kita mendedikasi diri untuk mewujudkan ruh agama Islam di dunia pendidikan ini,” ucap Taj Yasin.

Untuk itu  Taj Yasin mengharapkan event MAPSI benar-benar menjadi ajang memamahi dan meningkatkan keberadaan seni Islami yang semakin tergerus perkembangan zaman. Tetapi harus ada lomba yang disesuaikan dengan zaman, seperti komputerisasi dan digitalisasi itu sangat penting dan dibutuhkan untuk meningkatkan ketrampilan beragama dalam kehidupan sehari-hari yang pada akhirnya akan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

“Kalau kita sebagai guru agama mengambil bikmah dari kegiatan ini, saya yakin bahwa ketika anak belajar agama di sekolah akan meriah seperti sekarang ini. Tidak hanya materi yang diberikan, tetapi ada interaksi, sehingga setelah diterangkan, besoknya bisa dipraktikkan,” jelas Wagub Jateng. Maka Taj Yasin meminta para guru membuka mindset anak-anak, karena setiap anak memeiliki kemapuan dan cita-cita yang tinggi, dan menurutnya itu bisa kita sematkan dari pelajaran di sekolah.(Bd_Sua/Rf)