Cegah Dekadensi Moral dengan Pendidikan Agama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Pemalang – Pendidikan Agama memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam rangka membangun karakter bangsa yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Demikian, dijelaskan  Taufik Rahman selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang, kepada peserta kegiatan penguatan wawasan Islam rahmatan lil’alamin di Hotel Winner Pemalang (03/04). Kegiatan yang digelar oleh Seksi Pendidikan Agama Islam Kankemenag ini diikuti oleh 40 orang pengurus Rohani Islam (Rohis) perwakilan SMA dan SMK di Kabupaten Pemalang.

Taufik melanjutkan, salah satu tugas pokok Kementerian Agama adalah melakukan pembinaan terhadap pendidikan agama pada semua satuan, jenis, jalur, dan jenjang pendidikan di Indonesia. Namun dia berpendapat jika pendidikan agama yang diajarkan di sekolah hanya sebagian kecil saja, yang utama adalah pendidikan agama di keluarga dan masyarakat.

“Pendidikan agama yang paling utama adalah di keluarga. Saat ini kita sedang menghadapi masalah dekadensi moral. Adanya pendidikan agama terutama dari kedua orang tua diharapkan bisa membentengi remaja dari dekadensi moral yang biasanya diakibatkan oleh pergaulan,” ujar Taufik.

“Kenakalan remaja, degradasi akhlak, dan sikap intoleran adalah contoh problematika saat ini. Perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu penyebabnya. Kita tidak mengingkari perkembangan teknologi informasi, tapi kita harus bisa menguasai teknologi, jangan malah dikuasai teknologi,” lanjutnya.

Kegiatan penguatan wawasan rahmantan lil’alamin menurut Kepala Seksi PAIS, Amiroh dimaksudkan untuk mengenalkan dan menanamkan wawasan agama Islam sebagai agama yang membawa rahmat bagi alam semesta. Remaja sebagai generasi penerus bangsa diharapkan bisa menjaga kerukunan bangsa, dengan tetap menjunjung tinggi sikap toleran. (fi/rf).