Collaboration Kunci Sukses Organisasi DWP

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Semarang, Kamis (8/12/2022) Dwi Yuliarti Mukhlis Abdillah selaku Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang beserta beberapa pengurus, mengikuti peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-23 DWP, yang deselenggarakan oleh DWP Kemenag RI.

Kegiatan tersebut diikuti oleh jajaran DWP Kemenag Kota Semarang secara daring melalui zoom meeting. Dengan berseragam resmi DWP (warna salem), tepat pukul 08.30 WIB, mereka telah siap mengikuti kegiatan yang diselenggarakan secara hybrid.

Dalam momen ini, Eny Retno Yaqut Cholil Qoumas, mengajak DWP Kemenag untuk mengenal lebih dekat organisasi DWP Kemenag RI, serta mengenali syarat dan ciri organisasi yang sehat, sehingga DWP mampu menjadi organisasi yang berkelanjutan.

Tak hanya itu, pada kesempatan itu pula, ia memberikan tips agar DWP menjadi organisasi yang berhasil.

“Sebuah organisasi bisa berhasil manakala ada kolaborasi yang baik di dalamnya. Dalam organisasi dibutuhkan saling bertukar pikiran, kerjasama, teamwork, karena dengan upaya ini akan mampu tergali potensi-potensi yang ada,” tuturnya.

“Bagaimana kolaborasi bisa terjalin dengan baik, tentunya masing-masing unsur di dalamnya harus saling terbuka, mau menerima usulan, ide, inspirasi, dan kritikan yang membangun,” ujarnya.

Tips lain yang turut ia sampaikanyaitu, menjadikan forum DWP sebagai ajang untuk saling membantu dan berbagi ilmu atau pengetahuan. “DWP bisa sukses menjadi organisasi yang sustainable/berumur panjang/berkelanjutan, jika ada support each other. Kepercayaan harus dibangun. Jika sudah diberi amanah, maka lakukanlah amanah itu sebaik mungkin, kok sudah berusaha maksimal tapi belum menghasilkan, maka kemukakanlah dalam forum, pasti akan ada jalan keluar yang terbaik,” ungkapnya.

“Dengan saling memberikan dukungan, saling membantu, bekerjasama, terbuka, maka kekurangan anggota yang satu, bisa tertutupi oleh anggota lainnya,” tandasnya.

“Finally, hal yang tak kalah penting adalah saling menghargai atau mutual respect. Masing-masing anggota memiliki pola kerja/personality yang berbeda. Everybody have different tallent, hal ini harus dipahami oleh pengurus utamanya, sehingga bagaimana menempatkan mereka atau memberikan mereka tugas sesuai dengan kemampuannya,” lanjutnya.

Tak lupa, di akhir kegiatan, Eny menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran DWP baik tingkat pusat, PTKN, kanwil, Kankemenag Kabupaten/Kota, Balai Diklat dan Litbang, atas support dan atensinya terhadap program-program yang telah dibuat oleh DWP Kemenag pusat.

“Mari selalu bangun kerjasama, silaturahmi, saling menghargai antar anggota, karea respect itu gain, ern, bukan given,” pungkasnya.(NBA/bd)