Demonstrasi Baca Kitab Kuning Warnai Wisuda MTs NU Al Syairiyah Plumbon Limpung

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
* Kepala Kantor Kemenag diwakili Kasi Pendidikan Madrasah H. Munif tampak sedang menyampaikan sambutannya pada acara wisuda di MTs NU Al Syairiyah Limpung

Batang – Sebagai rangkaian akhir dari pendidikan madrasah sering kali diselenggarakan wisuda sebagai tanda selesainya kegiatan belajar mengajar dalam satu jenjang. Tidak ketinggalan MTs NU Al Syairiyah Plumbon Limpung menyelenggarakan wisuda angkatan ke XXXIII pada Sabtu (11/06) yang lalu. Hadir dalam acara itu Kepala Kantor Kemenag Kab. Batang yang diwakili oleh Kasi Pendidikan Madrasah, pengasuh Pondok Pesantren Putri Al Ishlah Nyai Hj Uswatun Hasanah, pengasuh Pondok Pesantren Putri Al Amanah Nyai Hj Faridatul Bahiyah Syair, Rois Syuriyah MWC NU Limpung KH Abdul Kholik, Ketua Alumni Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Kiai Arif Muta’alimin, Pengawas Madrasah, para wali murid, dan para tamu undangan yang lain.

Yang menarik dari acara akbar ini adalah ditampilkannya para wisudawan dan wisudawati untuk mendemonstasikan kemampuan membaca kitab kuning, sebanyak dua puluh empat wisudawan dan wisudawati di tes membaca kitab Safinatun Najah dengan metode Amtsilati yang menjadi ciri khas dari madrasah ini.  Mereka ditanya seputar landasan nahwu dan sorof dari teks yang dibaca seperti tanda-tanda kalimat isim, isim makrifat-nakiroh, wazan isim fail, wazan isim maf’ul, wazan masdar beserta tashrifannya Oleh Gus H Zaimuddin Ahya dan mereka dengan lantang serta meyakinkan membaca, memaknai dan menganalisis nahwu dan sorof yang terkandung didalamnya.

Kasi Pendidikan Madrasah, H. Munif yang mewakili Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Batang mengapresiasi kemampuan baca kitab kuning para wisudawan yang tampil memukau itu.

“Sungguh luar biasa, ini merupakan keunggulan di bidang keagamaan yang perlu terus dikembangkan di madrasah ini juga dimadrasah yang lain,” tutur H.Munif.

Sementara itu Ketua Yayasan Islam Al Syairiyah (YISA) KH Agus Musyafa’ Syair dalam sambutannya mengatakan bahwa kemampuan baca kitab kuning siswa dan siswi yang telah diwisuda merupakan hasil dari integrasi pendidikan madrasah dan pesantren di bawah nanungan YISA.

“Apa yang telah kita saksikan tadi merupakan hasil dari integrasi pendidikan pesantren dan madrasah, pagi hari anak belajar di madrasah dengan tambahan ilmu umum seperti matematika, dan fisika sedangkan sore hingga malamnya diajari ngaji Al Quran dan kitab kuning di pesantren,” jelas Kiai Musyafa’ .

Kepala MTs NU Al Syairiyah Ali Mujib dalam sambutannya menyatakan bahwa tahun ini pihaknya mewisuda 255 siswa siswi. Dia berharap, para siswa yang telah diwisuda dapat menuruskan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

“Saya berharap, para siswa tidak berhenti belajar, namun melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti melanjutkan ke MA Takhasus dan SMK Farmasi Al Syairiyah,” jelas Ali Mujib.

Selanjutnya dalam mauidhatul hasanahnya, Pengasuh Pondok Pesantren TPI Al Hidayah KH Much Sulthon Syair menegaskan pentingnya membekali generasi muda dengan ilmu.

“Untuk menjadi orang yang berbuat tepat, maka harus berbekal ilmu, oleh karena itu mewariskam ilmu kepada generasi muda murupakan hal yang sangat penting,” tegas KH Much Sulthon Syair. (Ali Mujib / Zy_humas/rf )