Pemalang – Direktur KSKK Ditjen Pendis Kemenag RI, Moh. Isom mewakili Menteri Agama RI pada hari Kamis (21/10) meresmikan gedung baru MTs dan MA Salafiyah Karangtengah, Warungpring, Kabupaten Pemalang. Peresmian ditandai dengan pemotongan pita bunga oleh Moh. Isom bersama Bupati Pemalang, dan K.H. Moh. Abbas Billy Yachsy Alhusaini. Acara peresmian dihadiri oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Dandim 0711/Pemalang, Kepala Kankemenag Kabupaten Pemalang, dan segenap tamu undangan
.Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas melalui video menyampaikan sambutan atas peresmian pembangunan gedung baru MTs dan MA Salafiyah Karangtengah. Di tengah pandemi Covid-19, Menag mengajak kita untuk bersyukur karena masih dapat merampungkan pembangunan gedung
.”Pada dasarnya membangun merupakan upaya untuk mempersiapkan masa depan bangsa, membutuhkan motivasi yang kuat, kerja keras, dan komitmen jauh ke depan. Bagaimanapun wajah pondok pesantren ditentukan oleh ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, sebelum melihat aspek substantif kualitas pendidikan lainnya,” kata Gus Yaqut.
Senada dengan Gus Menteri, Moh. Isom berharap gedung baru bisa bermanfaat dan dipakai untuk pembelajaran. Terkait pengembangan lahan yang masih kosong, ia mendorong agar Yayasan Mislakhul Muta’allimin bisa menggandeng pihak swasta untuk mewujudkannya.Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo dalam sambutannya berharap gedung baru bisa digunakan secara maksimal untuk peningkatan prestasi dan pengembangan kreativitas santri.
“Keberadaan MTs dan MA pada hakikatnya wujud kepedulian masyarakat akan pentingnya mempersiapkan generasi muda Islami yang memiliki kompetensi dan pemahaman agama yang baik. Saya berharap gedung ini bisa digunakan secara maksimal untuk peningkatan prestasi secara akademis maupun non akademis serta menjadi sarana pengembangan kreativitas santri.
Sementara itu Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu membangun dan mengembangkan madrasah. Sebagaimana perguruan tinggi yang mempuyai tri dharma, Musta’in Ahmad mengatakan madrasah di Jawa Tengah juga mempunyai tri khidmah madrasah.
“Madrasah di Jawa Tengah mempunyai warna khas melalui tri khidmah madrasah. Yang pertama adalah upaya kita bersama menjalankan roda kemajuan madrasah dalam semangat ke-Islam-an dan ke-Indonesia-an dalam satu tarikan nafas. Kalangan madrasah harus menjaga ini agar benar-benar kokoh di lingkungan warga madrasah,” ungkapnya.
Yang kedua yaitu keilmuan dan inovasi. Di madrasah ilmu dipelajari dengan sungguh-sungguh dan sangat mendalam dengan dibimbing oleh para ustadz dan para kyai sehingga menghasilkan gagasan dan inovasi baru. Dan yang ketiga adalah kemandirian dan keumatan. Ia ingin madrasah menjadi sahabat umat dan tidak terasing dari derap masyarakat.Pembangunan gedung baru MTs Salafiyah menggunakan dana CSR dari PT. Milagros Indonesia Megah senilai Rp2,6 miliar. Sementara gedung baru MA Salafiyah dibangun dari hasil swadaya murni dari civitas akademika dan wali murid. (fi/rf)