Dua Pesan Gusmen, Tidak Menjadikan Agama Sebagai Politik Identitas dan Dukungan pada Revolusi Mental

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Sleman (Humas) – Upacara Tawur Agung diawali dengan prosesi mendak tirta dan bethara, atau berkeliling mengitari pelataran Candi Prambanan. Tawur Agung Kesanga merupakan upacara bhutayadnya yang dilakukan untuk kesejahteraan dan keselasaran alam. Dengan makna memotivasi umat Hindu secara ritual dan spritual agar alam senantiasa menjadi sumber kehidupan. Puncak perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 yang berlangsung di pelataran kompleks Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, Selasa (21/3).

Hadir dalam perhelatan tersebut Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Dirjen Binmas Hindu Kemenag RI, Prof. I Nengah Duija, pimpinan PHDI Pusat, Ida Padenda Gde Bang Buruan Manuaba, Gubernur DIY, Gubernur Jawa Tengah, Stafsus Menteri Agama, Wibowo Prasetyo, Kakanwil Kemenag Prov. DIY, dan Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, Musta’in Ahmad.

Ketua panitia Tawur Agung Kesanga, Laksamana TNI I GP. Alit Jaya mengawali laporannya, ”Tawur Agung Kesanga adalah rangkaian dari perayaan hari raya Nyepi. Intinya adalah membebaskan atau menetralkan kekuatan negatif yang ada agar umat Hindu yang akan menyelenggarakan brata penyepian tidak terganggu oleh kekuatan negatif, baik yang ada di dalam diri maupun di alam semesta,” kata Alit Jaya.

Sedangkan menurut Gusmen, tema perayaan hari raya Nyepi ini sangat menarik untuk kita bisa bersama-sama mensukseskan pesta demokrasi di tahun 2024 mendatang.

“Momen hari Nyepi kali ini juga strategis bagi umat Hindu karena melakukan caturbrata penyepian, dan kita harapkan umat Hindu mampu mengendalikan diri sabar dan memiliki hati damai.” jelasnya.

Gusmen berharap, dengan caturbrata penyepian, semua bisa kontrmplasi diri, instropeksi dan mengenal diri. Dan terus berupaya meningkatkan kualitas diri, baik dengan Tuhan, manusia dan dengan alam.

“Sebagai penutup saya mengajak seluruh warga bangasa khisusnya umat Hindu dengan menegaskan kembali dukungan pada revolusi mental. Ini upaya menjadikan kita manusia Indonesia berintegritas, pekerja keras dan gotong royong,” tegas Menag.

“Selamat hari raya Nyepi, damai di bumi damai di langit dan damai semuanya.” tutupnya.(Sua/Rf)