Dwi Widiyastuti: Guru Bahasa Indonesia Harus Mempunyai Candu Dalam Menulis

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Salah satu guru Bahasa Indonesia dari MTs Negeri 2 Banjarnegara, Dwi Widiyastuti memberi penguatan kepada para guru dalam acara Outing (Seminar Umum) MGMP Bahasa Indonesia MTs Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara dengan Penerbit Jejak Pustaka pada hari Kamis (08/12).

Penguatan yang disampaikan oleh Dwi Widiyastuti kepada peserta kegiatan Outing (Seminar Umum) seputar masalah bagaimana menulis dan bisa diterbitkan menjadi sebuah buku, khususnya guru Bahasa Indonesia harus rasa kecanduan terhadap menulis. Apapun itu bentuk tulisannya dari yang paling sederhana menjadi yang lebih baik dan layak dipublikasikan ke khalayak umum.

“Seorang guru harus memiliki rasa kecanduan untuk bisa menghasilkan sebuah tulisan. Apa saja yang ada di sekitar kita. Dari yang sederhana menjadi yang lebih baik dan patut untuk dipublikasikan ke khalayak umum,” ujar Dwi Widiyastuti salah satu guru MTs Negeri 2 Banjarnegara.

Di sesi materi dari Penerbit Jejak Pustaka lewat pimpinan Redaksi, Ari Nugroho membetulkan bahwa guru mata pelajaran Bahasa Indonesia memang wajib memiliki rasa kecanduan terhadap menulis. Dari penerbit akan siap membantu jika bapak ibu guru dari Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara mau menerbitkan karya apapun baik karya sastra, karya ilmiah, karya cerita bergambar ataupun karya lain yang berhubungan dengan tulisan.

“Monggo bapak ibu dari Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara mau menerbitkan karya apapun baik karya sastra, karya ilmiah, karya cerita bergambar ataupun karya lain yang berhubungan dengan tulisan, dari tim penerbit siap membantu untuk menjadikan karyanya yang berISBN (  International Standard Book Number ),” ujar Ari selaku pimpinan Redaksi.

Dari penguatan dan penjelasan materi dari tim redaksi, di penghujung acara dilakukan tanya jawab dan diakhiri dengan pembagian dourprise dari Penerbit Jejak Pustaka Jogjakarta. (en/rf)