Purbalingga – Segala ilmu ada di dalam Al Quran, ilmu agama dan ilmu umum, baik yang tersurat maupun yang tersirat. Hal tersebut disampaikan KH. Ulil Albab Arwani, penyusun Kitab Metode Baca Tulis Al Quran YANBU’A di Pendopo Dipokusumo Kabupaten Purbalingga, Ahad (29/07). Kegiatan bertajuk Bimbingan Muqri’ Thoriqoh Baca Tulis dan Menghafal Al Quran Metode Yanbu’a tersebut digelar oleh Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam (FKPAI) bidang Pemberantasan Buta Huruf Al Quran (PBHQ) Kabupaten Purbalingga.
“Kitab Al Quran adalah sesuatu yang paling utama. Al Quran adalah suratnya Allah, whatssap-nya Allah kepada kita. Seperti surat dari kekasih, meski sudah paham namun terus dibaca berulang-ulang. Demikian juga dengan Al Quran,” jelas Kiai Ulil Albab.
Al Quran adalah mukjizat Nabi Muhammad yang paling utama. Dunia pun tidak akan mengalami kiamat sebelum Al Quran dicabut oleh Allah. Para penghafal Al Quran akan dicabut nyawanya, demikian juga dengan kitab Al Quran akan dihapus tulisannya dari muka bumi.
“Jika ingin bahagia dalam hidup dan mati sebagaimana orang syahid, tadaruskan Al Quran dan amalkan isinya. Dengan mengikuti petunjuk Al Quran maka hidup kita akan bahagia,” pesannya.
“Hati mansia bisa berkarat sebagaimana besi. Hati bisa berkarat karena perbuatan dosa dan lupa akan mati. Maka untuk membersihkannya bacalah Al Quran dan ingatlah akan mati,” tambahnya.
Ketua panitia penyelenggara kegiatan, Pratama Edi Nugraha menjelaskan, kegiatan pelatihan tersebut menghadirkan 700 peserta.
“Peserta kegiatan adalah para ustadz dan ustadzah Taman Pendidikan Al Quran (TPQ), Madrasah Diniyah (Madin) dan masyarakat umum di wilayah Kabupaten Purbalingga, sejumlah 700 orang,” jelas Edi.
Ditambahkan, kegiatan besar tersebut sukses atas kerjasama panitia kegiatan yang terdiri dari para penyuluh non-PNS yang tersebar di 20 KUA dengan berbagai pihak terkait. Menurutnya dalam kegiatan tersebut FKPAI bekerja sama dengan Pokjaluh (Kelompok Kerja Penyuluh), Kantor Kementerian Agama, dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga. (sar/sua)