Pati – MTsN 1 Pati melaksanakan pelatihan CT pada Rabu (3/3) bagi seluruh guru secara luring dengan prokes ketat. Ini merupakan tindak lanjut dari ditunjuknya madrasah ini oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah sebagai madrasah pilot project dengan sistem pembelajaran Computational Thinking (CT).
Sebelumnya perwakilan guru madrasah ini telah mengikuti sosialiasi secara virtual dengan para Kasi Kursis DIY dan Jawa Tengah beserta pihak Bebras Indonesia pada akhir Februari lalu. MTsN 1 Pati yang menggandeng Institut Pesantren Mathali'ul Falah (IPMAFA) Kajen sebagai biro Bebras di Kabupaten Pati menggelar workshop Implementasi Computational Thinking (CT). Workshop dilaksanakan pada Rabu (3/3) dan diikuti oleh seluruh guru MTsN 1 Pati beserta sebagian guru dari madrasah binaan. Untuk menghindari kerumunan, peserta workshop dibagi ke dalam tiga ruangan terpisah. Masing-masing ruang terdiri atas 18 guru dan 2 fasilitator dari Bebras Biro IPMAFA Pati.
Dekan Fakultas Tarbiyah IPMAFA, Agus Syakroni, dalam sambutan saat pembukaan workshop menyatakan, pihaknya menyambut baik atas kerja sama yang dilakukan oleh MTsN 1 Pati. Ia menjelaskan, MoU dilakukan dua hari setelah MTsN 1 Pati ditunjuk sebagai madrasah pilot project oleh Kanwil Kemenag Jateng. “Kami siap mendampingi sampai dengan mengimplementasikan CT di kelas masing-masing,” tegasnya.
Agus menyebutkan pelatihan CT pada tahap awal yang menjadi target berjumlah 480 guru madrasah, 70 guru di antaranya dari MTsN 1 Pati dan beberapa guru dari madrasah binaan sedangkan sisanya masih akan dibahas dengan pihak Kankemenag Pati. “Semoga ke depannya kami bisa melakukan pelatihan kepada semua guru di Kabupaten Pati yang berjumlah sekitar lima ribu guru,” ujarnya. Ia pun berharap dengan pelatihan perdana ini bisa memberikan contoh atau model untuk mengembangkan pelatihan pada tahap selanjutnya.
Indonesia merupakan salah satu negara yang berpartisipasi mengadakan Bebras challenge sejak 2016 lalu. Bebras challenge sendiri merupakan sebuah kompetisi nasional yang penyelenggarannya dikelola oleh biro Bebras dengan tujuan melatih para guru dalam mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti Kompetisi Bebras. Kompetisi Bebras yang dilaksanakan untuk pertama kali ini berisi Bebras Task atau sekumpulan soal yang disajikan dalam bentuk uraian persoalan yang dilengkapi dengan gambar yang menarik. Rangkaian pelatihannya meliputi belajar bersama tentang CT, latihan soal Bebras, dan mengerjakan Bebras Challenge di Bebras Week.
Henny Nur Hasanah, salah satu guru MTsN 1 Pati, menyatakan meskipun hanya sekilas mendapatkan ilmu mengenai CT, akan tetapi dengan adanya workshop tersebut dirasa sangat bermanfaat. Henny mengaku hal ini merupakan sebuah tantangan bagi guru di era 4.0 dan era 5.0 untuk berpacu agar dapat mengimplementasikan CT ke dunia pendidikan, khususnya bagi peserta didik untuk dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi. “Jadi anak-anak ini nantinya tidak hanya bermain game yang kurang bermanfaat, akan tetapi dengan CT anak bisa sekaligus belajar dengan permainan yang menyenangkan,” jelasnya Henny.
Kepala MTsN 1 Pati, Ali Musyafak, merasa bersyukur karena dengan ditunjuknya MTsN 1 Pati sebagai pilot project pembelajaran CT menjadi bukti bahwa madrasah yang selalu melahirkan prestator ini tidak ketinggalan mutunya dengan madrasah lain di Jawa Tengah. “Alhamdulillah menjadi salah satu madrasah yang dipercaya untuk ikut menjadi bagian dari Bebras biro IPMAFA Kajen. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada IPMAFA yang benar-benar kami harapkan barokahnya pada hari ini dan seterusnya,” tutur Syafak.
Kegiatan Workshop Implementasi Computational Thinking dibuka Kepala Kankemenag Kab. Pati yang diwakili oleh Kasi Penmad Kankemenag Pati, Ruhani. Dalam sambutannya ia mengapresiasi prestasi dan inovasi-inovasi yang dilakukan MTsN 1 Pati dan madrasah binaannya. Ia berharap, program-program di KKMTs 01 ini bisa menjadi trend center KKMTs di lingkup Kankemenag Pati. (TiM/at/qq)