Ikuti Bimtek Moderasi Beragama, Ini Tanggapan Peserta

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Rembang – Moderasi beragama menciptakan masyarakat untuk memahami agama harus secara kompleks dan benar. Karena agama tidak hanya mengatur keharmonisan hubungan verktikal kepada Tuhan saja, akan tetapi juga mengatur hubungan horisontal dengan sesama umat manusia dalam bermasyarakat, berbudaya bersosial juga bernegara.  

Karena itu, Seksi Bimas Islam Kemenag Rembang menyelenggarakan acara “Penguatan Moderasi Beragama Bagi Penyuluh Agama Islam” di hotel Polos Rembang, Selasa 14/06/2022. Kegiatan ini menghadirkan narasumber KH Abdul Ghafur MZ, KH Shalahuddin Fatawi, KH Atoillah Muslim, KH M, Fatah dan H M. Mukshon.

Sri Setyaningseh, PAH KUA Pamotan sangat bersyukur juga mengapresiasi setelah mengikuti tersebut.

“Alhamdulilah, banyak ilmu yang saya dapat hari ini. Kajian yang sangat dalam dan berkelas juga di sampaikan para narasumber yang luas wawasan keilmuannya, bisa memberi motivasi saya sebagai Penyuluh Agama Islam untuk memberi bimbingan kepada masyarakat,” katanya saat diminta tanggapannya.

Berbeda tanggapan Nur Khasanatun Nikmah Penyuluh Agama Islam KUA Sedan, mengaku bangga mempunyai ulama hebat yang bisa menjadi panutan.

“Beliau-beliaulah ulama yang membanggakan. Dan mengajarkan kita bagaimana cara beragama dan bernegara yang benar. Tidak seperti mereka sekelompok kecil yang sering membenturkan agama dengan negara,” kata Nikmah seusai acara.

Di tempat terpisah Luluk Husna, PAH KUA Sulang menilai acara ini sangat bermanfaat bagi saya mestinya juga teman-teman penyuluh.

“Saya menganggap acara ini sangat istimewa,  materinya sangat istimewa dan para pemateri juga istimewa. Apalagi di era digitalisasi sekarang ini kelompok radikalisme, dan sekelompok orang yang tidak memahami hukum secara benar sudah berani memberi fatwa. Dan mereka banyak pengikutnya,” tagasnya saat di hubungi via HP.

Mohammad sahal, PAH KUA Pancur merasa senang bisa satu majlis dengan Kyai Kyai idola. “Saya senang sekali menjadi perwakilan dari PAH Pancur di acara ini, karena bisa menikmati kelembutan wajah Kyai, kelembutan bahasa dan materi yang menyejukkan. Saya yakin, Bangsa Indonesia ini akan aman aman saja dan menjadi percontohan dunia dalam hal moderasi beragama,” ucap Sahal.

(Tia/iq/rf)