081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Jambore Perkuat Pendidikan Karakter Siswa

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purbalingga – Sebanyak 600 Pramuka Penggalang dan Penegak Madrasah yang terdiri dari 300 Pramuka Penggalang MI, 180 Pramuka Penggalang MTs dan 30 Pramuka Penegak MA se-Kecamatan Bukateja mengikuti kegiatan Jambore Ranting dan Temu Penegak yang diselenggarakan oleh Kwartir Ranting Gerakan Pramuka 03.10 Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga.

Secara keseluruhan kegiatan yang diselenggarakan 4-6 September 2017 ini diikuti oleh 2,448 peserta yang terdiri dari 104 Regu Penggalang SD/ MI, 20  Regu Penggalang SMP/ MTs dan 12 Regu Penegak SMA/ SMK/ MA dari Gugus Depan sekolah negeri dan swasta. Kegiatan ini juga diikuti oleh Bina Damping Pramuka  sebanyak 408 orang pendidik dari 68 pangkalan gugus depan yang ada.

Ketua Kwartir Ranting Gerakan Pramuka 03.10, Riyanto menyampaikan maksud dan tujuan penyelenggaraan Jambore Ranting dan Temu Penegak Tahun 2017 adalah untuk memberikan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan di tingkat Gudep, dan untuk memberi bekal pengetahuan dan ketrampilan guna meningkatkan kemampuan sehingga mutu kegiatan kepramukaan semakin meningkat, serta untuk membina dan mengembangkan persaudaraan atau persahabatan antara sesama anggota Gerakan Pramuka.

“Melalui kepramukaan ini diharapkan mampu meningkatkan kepemimpinan, kedisiplinan juga melatih fisik dan mental anggota Pramuka,” papar Riyanto.

Riyanto juga menambahkan bahwa Tema kegiatan Jambore Ranting dan Temu Penegak Tahun 2017 ini adalah Keren, Gembira dan Asyik dengan motto Satyaku Kudharmakan, Dharmaku Kubaktikan.

Salah satu Bina Damping Penggalang Putri MI, Erlin Wuryani menyatakan tujuan madrasahnya mengikuti kegiatan ini adalah untuk memperkuat karakter siswa di madrasah khususnya saat ekstrakurikuler Pramuka perlu diperkuat dan diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

“Dalam kegiatan ini anak–anak ditugasi secara mandiri terpisah dari regunya, bisa sendiri, berdua, bertiga tergantung ketentuan dalam jadwal kegiatan. Intinya anak dididik mandiri dan harus bisa bergaul dengan anak-anak lain yang belum dikenal yang dipertemukan dalam kegiatan tersebut,” jelas Erlin.

Ia juga menambahkan bahwa jenis kegiatan yang dilaksanakan meliputi kegiatan kerokhanian, olah raga, Giat Pribadi, apel pagi dan sore, korve, pentas budaya, permainan, api unggun dan kegiatan khusus. Kegiatan khusus tersebut meliputi teknik membatik, sablon, dekorasi janur, olah limbah, sajian/kreasi makanan, serta pioneering. Semangat yel, senam tongkat, LCC, Hafalan Juz’amma, scouting skill, bhakti perkemahan dan lomba PBB juga termasuk kegiatan yang wajib diikuti.

Dalam penutupan kegiatan, MI Negeri Wirasaba berhasil menyabet Juara 1 untuk Pentas Seni Budaya, Juara 1 Pioneering serta Juara 2 PBB. Sementara MI Ma’arif NU 02 Karanggedang meraih Juara 2 Cabang Sajian/ Kreasi Makanan, Juara 3 pada Cabang LCC,  Juara 3 Cabang Hafalan Juz’amma, dan Juara Harapan 1 Cabang Seni Budaya. Juara Harapan 1 LCC dan Juara Harapan 1 Hafalan Juz’amma diraih oleh MI Ma’arif NU 01 Cipawon. Sedangkan Juara Harapan 3 PBB diraih oleh MIM Kedungjati. (sar/gt)

Skip to content