Batang – Usai perhelatan MTQ tingkat Jawa Tengah yang penutuannya pada Minggu (24/07) yang lalu menyisakan kebahagiaan dan sukur bagi kafilah Kabupaten Batang, pasalnya tahun ini masih memperoleh 4 prestasi yang membanggakan yaitu Juara 1 Cabang Tafsir Al-Qur’an golongan Bahasa Inggris dan Hafalan 15 Juz Putra atas nama M. Akhsin, Juara 1 Cabang Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an Putri oleh Amanina Rasyid Wiyani, Juara Harapan 3 Cabang Seni Baca Al-Qur’an Golongan Tilawah Remaja Putri oleh Indah Rahmawati, dan Juara Harapan 2 Cabang Seni Kaligrafi Al-Qur’an Golongan Dekorasi Putri oleh Nathaniela Anindya Aulia.
Kasi Bimas Islam Kemenag Kab. Batang H. Sodikin yang mendampingi kafilah selama musabaqah dalam keterangannya menyatakan meskipun masih jauh dari harapan, tapi capaian kali ini patut dibanggakan.
“ Dari 22 peserta yang dikirim pada 12 cabang musabaqah, kita mendapatkan 2 emas untuk kategori yang dinilai sulit dan berat yaitu cabang Tafsir bahasa Inggris beserta hafalan 15 juz, dan cabang karya tulis ilmiah Al Qur’an Putri,” kata H. Sodikin.
Dia juga menegaskan untuk tingkat nasional dia menargetkan M Akhsin juara Cabang Tafsir Bahasa Inggris beserta Hafalan 15 juz akan dapat meraih Juara 1, mengingat dia pernah dua kali berturut-turut meraih juara 2 Nasional pada MTQ nasional lalu.
“ Tahun ini kita optimis untuk Cabang Tafsir Bahasa Inggris beserta Hafalan 15 juz atas nama M Ahsin akan dapat memperoleh juara 1 di MTQ Nasional, karena dia telah 2 kali berturut-turut juara 2 nasional,” tegasnya.
Sedangkan untuk Cabang Karya Tulis Ilmiah Al Qur’an Putri, H. Sodikin berharap, Amanina Rasyid dapat masuk 6 besar tingkat Nasional mengingat potensi yang dimilikinya sangat besar dia sangat optimis.
“ Kita berharap untuk cabang karya tulis Al Qur’an Amanina Rasyid ditingkat nasional dapat masuk 6 besar karena potensi yang dimiliki, kita sangat optimis,” tambahnya.
Atas perolehan kejuaraan kali ini, Kasi Bimas Islam berharap bisa menjadi motivasi untuk anak-anak muda Batang agar lebih percaya diri dan mantap dalam mendalami dan mengkaji Al Qur’an. Lembaga-lembaga pendidikan keagamaan, baik Madrasah, Pesantren dan Majelis taklim untuk lebih bersemangat dan tergugah dalam menyiapkan generasi Qur’ani ke depan sebab potensi yang ada di Kabupaten Batang sangat besar.
“ Kita berharap Pemerintah Kabupaten Batang serta Kemenag dapat memberikan perhatian dan dukungan lebih maksimal, agar tahun-tahun berikutnya dapat menggali potensi anak-anak muda baik sebagai Qari,Qariah, Hafifz,hafidhah, seniman,seniwati kaligrafi serta ahli-ahli Al Qur’an untuk bisa tampil maksimal, tentu dengan dukungan dana yang cukup dari APBD menjadi hal yang sangat penting dan diharapkan,” harapnya.
Sementara itu dihubungi secara terpisah H Ahsin sebagai juara 1 cabang tafsir bahasa Inggris beserta hafalan 15 juz menyampaikan sukur Alhamdulillah tahun ini dirinya masih bisa diberikan nikmat lagi bisa meraih juara 1. Dia berharap semoga hasil yang diraih ini bisa menjadi inspirasi bagi santri-santri Qur’an di kabupaten Batang khususnya. Menurutnya bisa dibilang kafilah Kab Batang masih belum maksimal dalam mengikuti musabaqah ke tingkat provinsi.
“ Alhamdulillah tahun ini saya masih bisa diberikan nikmat lagi meraih juara 1. Saya berharap semoga hasil ini bisa menjadi inspirasi bagi santri-santri Qur’an di Kabupaten Batang khusunya, karena menurut saya bisa dibilang kafilah kita masih belum maksimal dalam bermusabaqah ke tingkat provinsi, semoga ke depannya kita mampu berbicara banyak di tingkat provinsi,” kata M Ahsin.
Dia juga menuturkan sebagai peserta yang beberapa kali menyandang juara ditingkat provinsi Jawa Tengah dan selalu masuk final ditingkat nasional berharap tahun ini ditingkat nasional dapat memperoleh prestasi yang maksimal.
“ Alhamdulillah saya bangga bisa dipercaya lagi untuk maju di tingkat nasional, insya Allah ini akan menjadi event nasional ke empat kalinya yang saya ikuti, insya Allah targetnya meraih hasil maksimal yaitu juara 1. Karena di dua edisi MTQ Nasional terakhir menjadi juara 2, kali ini akan saya tambah lagi wawasan tafsir serta memperbanyak murojaah Al Qur’an supaya bisa tampil maksimal di mimbar nasional,” tuturnya.
Menyinggung tentang penyelenggaraan tingkat provinsi Jawa Tengah tahun ini menurutnya sangat luar biasa sekali, karena sudah memakai e-maqro dan dilaksanakan dengan sangat meriah.
Adapun sang juara cabang karya tulis ilmiah Al Qur’an putri Amanina Rasyid yang dihubungi via whatsapp mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyangka bisa memperoleh juara dan bisa bersaing dengan teman-teman yang kualitasnya bagus-bagus .
“ Alhamdulillah saya dapat memperoleh juara satu sungguh anugerah Allah SWT yang tak terhingga, karena sejak pelaksanaan itu saya tidak menyangka bisa memperoleh juara dan bisa bersaing dengan teman-teman yang kualitasnya juga bagus-bagus,” ungkap Amanina Rasyid.
Salah satu santri Pondok Pesantren An-Nahdliyah Banyuputih itu mengaku dirinya dibimbing oleh salah satu ustadnya Mahmud Yunus seorang ustadz yang memperoleh beasiswa LPDP S3 Studi Islam Doktoral UIN Walisongo.
“ Saya adalah santri di Pondok Pesantren An-Nahdliyah Banyuputih, selama mengikuti MTQ ditingkat Kabupaten hingga tingkat Provinsi saya dibimbing langsung oleh Ustadz Mahmud Yunus,” jelasnya.
Menurutnya untuk sampai provinsi dirinya menerima bimbingan secara terprogres selama tiga bulan mulai dari analisis jurnal, buku, dan pelatihan penulisan secara intensif.
“ Kurang lebih 3 bulan setelah dinyatakan juara ditingkat kabupaten Batang saya dibimbing langsung oleh ustadz Mahmud Yunus baik analisis jurnal, buku, dan pelatihan penulisan secara intensif dan terprogram,” katanya. ( Zy_humas/rf )