Kakanwil Musta’in Ahmad : Pengelolaan Madrasah Jangan Statis, Harus Bergerak Maju

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Tegal (Humas) – Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, Musta’in Ahmad hadir dalam program hafalan Hadist Arba’in Nawawi pada Madrasah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tegal, Rabu (27/7).

Dalam pengarahannya, Kakanwil Musta’in Ahmad sampaikan tantangan para guru dewasa ini ialah menyiapkan siswa siswi nanti berprofesi untuk profesi yang saat ini belom ada namanya.

“Pilihannya ada dua, apakah kita akan mengikuti trend ini atau kita akan memutusnya ditengah jalan dan mencari jalan sendiri? Oleh karena itu Kementerian Agama yang punya tugas melayani keagamaan ini berupaya menyajikan pelayanan tata Kelola pendidikan agama dan keagamaan, madrasah, pesantren yang bisa menjemput masa depan agar kita tidak punah,” tutur Kakanwil.

“Sesungguhnya ini adalah pekerjaan disemua Kementerian dan Lembaga. Singkat kata, kebijakan pendidikan nasional kita memilih istilah Merdeka Belajar dengan Kurikulum Merdeka. Disinilah konsep dasar kurikulum 2013 itu diserahkan kepada lembaga atau satuan kerja (satker) pendidikan dalam hal ini Madrasah Aliyah, Tsanawiyah dan Ibtidaiyah. Untuk kemudian dapat dikelola dengan cara yang lebih luwes, terbuka dan mengundang inovasi kreatifitas,” imbuhnya.

Kakanwil juga berharap supaya nantinya Merdeka Belajar ini tidak hanya berhenti di satker pendidikan saja namun juga masuk ke kelas. Para wali kelas diberi keleluasaan untuk mengelola kelasnya, bahkan pada sampai guru-gurunya.

“Kalau kita statis dalam mengelola madrasah, mata pelajaran dan kelas, ya sama saja dengan yang kemarin. Harus bergerak dan berubah, jangan jalan ditempat, harus maju,” tutur Kakanwil.

“Maka saya mengapresiasi apa yang dirintis oleh MAN Tegal dibawah bimbingan Kepala Kemenag dan Ibu Bupati untuk terus membuat tata kelola pendidikan yang baik dalam masrasah kita dari waktu ke waktu,” pungkasnya.

Kegiatan diakhiri dengan pemberian ijazah oleh KH. Nawawi Azhari. (ps/rf)