Karanganyar – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang sedari awal mendukung terbentuknya BAZNAS Kabupaten Pemalang. Tidak sampai disitu, kegiatan BAZNAS sampai sekarang masih menjadi perhatian Kemenag.
“Alhamdulillah kami telah men-support BAZNAS Kabupaten Pemalang dengan maksimal. Sejak masa persiapan pembentukan hingga dikukuhkan kami turut berperan serta. Pada awal terbentuknya BAZNAS, kami juga menyediakan tempat di kantor kami untuk sekretariat BAZNAS sampai memperoleh gedung yang saat ini ditempati BAZNAS”.
Demikian pemaparan Kepala Kankemenag, Taufik Rahman dihadapan Komisioner BAZNAS, Gara Syariah Kankemenag, Asisten II dan Kabag Kesra Kabupaten Pemalang, Komisioner BAZNAS, Gara Syariah Kankemenag, Kabag Kesra, dan Kepala BPN Kabupaten Karanganyar di aula lantai 2 gedung BAZNAS Kabupaten Karanganyar, Selasa (17/4).
Taufik hadir bersama rombongan dari Kabupaten Pemalang dalam rangka kajian banding ke BAZNAS Kabupaten Karanganyar. Kajian banding dalam rangka mengkaji keberhasilan tata kelola zakat oleh BAZNAS Kabupaten Karanganyar.
Menegaskan pernyataan Taufik, Ketua BAZNAS Kabupaten Pemalang Agus Nurkholis menyampaikan terima kasihnya kepada Kepala Kankemenag atas dukungannya sehingga BAZNAS Kabupaten Pemalang yang baru dibentuk bisa melangkah dengan cepat.
“BAZNAS Kabupaten Pemalang dengan dorongan oleh Kepala Kankemenag bergerak cepat untuk memaksimalkan peeolehan, pengelolaan, dan pembagian zakat. Sampai saat ini hanya Kemenag yang pengumpulan zakatnya sudah maksimal. Dari Kemenag kami telah menerima dana zakat sebesar Rp533 juta di bulan Maret dan Rp277 juta di bulan April,” kata Agus.
Agus menambahkan BAZNAS Kabupaten Pemalang telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi vertikal maupun badan usaha yang ada di Kabupaten Pemalang guna memaksimalkan penerimaan zakat profesi. Menurut Agus, Pemda Kabupaten Pemalang mulai bulan Mei depan akan melakukan pemungutan zakat dari gaji ASN di lingkungan pemda yang telah mencapai nishob.
Selanjutnya Asisten II Pemda Kabupaten Pemalang, Supa'at berharap melalui kajian banding ke BAZNAS Kabupaten Karanganyar bisa memperoleh ilmu yang bisa dimanfaatkan untuk kemajuan BAZNAS dan pengelolaan zakat di Kabupaten Pemalang.
“Untuk mempercepat gerak BAZNAS yang baru dikukuhkan pada Desember tahun 2017, perlu dilakukan study banding ke BAZNAS Kabupaten Karanganyar karena menurut informasi BAZNAS Kabupaten Karanganyar yang terbaik dalam manajemen pengelolaan zakat maupun perolehannya. Melalui BAZNAS diharapkan mampu mengatasi kemiskinan yang selama ini tidak bisa diatasi dengan hanya mengandalkan anggaran daerah,” kata Supa'at.
BAZNAS Kabupaten Karanganyar menurut penjelasan Ketua BAZNAS Kabupaten Karanganyar Sugiharso HS pada tahun 2017 bisa menghimpun dan menyalurkan zakat sebesar Rp13,2 milyar. Hal tersebut bisa tercapai tidak lain karena ada dukungan penuh dari Bupati selaku kepala daerah.
“Bupati Karanganyar saat itu, Ibu Rina menyerahkan seluruh gajinya selama 6 bulan kepada BAZNAS. Hal itu menjadikan contoh bagi jajaran Pemda untuk mengumpulkan zakat profesinya melalui BAZNAS,” terang Sugiharso.
BAZNAS Kabupaten Karanganyar selanjutnya membentuk UPZ di tiap instansi dan kecamatan. Bahkan saat ini UPZ telah terbentuk di tingkat desa dan masjid. Adanya kerjasama yang baik tersebutlah BAZNAS Kabupaten Karanganyar bisa mengelola dana zakat yang cukup besar. Bahkan di tahun 2018 ini, Bupati menargetkan BAZNAS Kabupaten Karanganyar bisa mengelola zakat hingga Rp15 milyar.
Selain pemaparan, kajian banding juga diisi dengan sesi tanya jawab. Kegiatan kajian banding BAZNAS Kabupaten Pemalang dilaksanakan sejak hari Senin (16/4). Hari pertama rombongan melaksanakan kajian banding ke BAZNAS Kabupaten Sragen. (fi/rf)