Pati – Beberapa kegiatan dari Kemenag Pati selama ini banyak dilaksanakan bersama orang – orang pihak Pemda Kab. Pati, maka dirasa perlu menuangkannya dalam bentuk kerja sama “Memorandum of Understanding (MoU). Untuk mewujudkan keinginan tersebut dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemenag dan Dinas Kesehatan (Diskes), Rabu (9/1/2019).
Dalam MoU itu, berisi tentang kerjasama antara kedua belah pihak dalam hal penyuluhan kesehatan kepada masyarakat. Turut hadir dalam kesempatan ini Kepala KanKemenag, Kepala Diskes Pati, Kasi Bimas Islam Kemenag, Kabag Kesra Pemkab Pati, Polres Pati, Kepala Puskesmas Pati, serta Kasi Kesra Kec. Pati.
Kepala Kemenag Pati Imron Rosyidi mengatakan, dalam pemberian penyuluhan kepada masyarakat nantinya kedua belah pihak akan memberikan penyuluhan kesehatan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Bila Diskes memberikan penyuluhan dari segi medisnya, maka Kemenag berperan dalam hal keagamaannya.
“Kami sifatnya mendampingi dari sisi agama. Seperti memberikan pemahaman bagaimana pandangan agama terhadap kesehatan, apa saja dalil-dalil yang berkaitan dengan kesehatan, dan hal-hal lainnya yang berkenaan dengan masalah kesehatan dari sisi agama,” ujar Imron.
Selain melakukan MoU dengan Dinas Kesehatan, yang digelar di ruang Pragola Setda Pati, Kemenag juga melakukan MoU dengan Rumah Sakit Mitra Bangsa. Kata Imron, senada dengan Diskes, kerjasama ini juga ditujukan untuk pembinaan kesehatan berbasis keagamaan. Hanya saja, objek yang disasar adalah para pasien dan keluarga pasien yang memiliki kategori penyakit parah atau akut saja.
“Pasien dan keluarga pasien yang penyakitnya sudah parah ini tentu perlu ketabahan yang lebih. Disitulah kami masuk memberikan penyuluhan,” jelasnya.
Kata dia, program ini pada dasarnya sudah berjalan sejak sebulan terakhir. Hanya saja, pengesahannya baru dilakukan Rabu (9/1) kemarin. Nantinya penyuluhan ini akan dijalankan oleh tim dari Kemenag Pati. Terkait teknis, Imron menyebut bisa dilakukan dengan beberapa opsi seperti menjadwalkan penyuluhan ataupun pihak RS yang menghubungi penyuluh. Yang jelas kata dia, kapanpun mereka membutuhkan, tim penyuluh akan siap.
“Sampai dengan tahun 2019 ini kami telah mengangkat 176 penyuluh agama honorer non PNS. Salah satu tujuannya untuk memaksimalkan penyuluhan agama kepada masyarakat, termasuk bisa untuk penyuluhan ke rumah sakit ini,” tukasnya. (Am/bd)