Grobogan – Dalam rangka memberdayakan remaja masjid, Kementerian Agama Kab. Grobogan melalui Penyelenggara Zakat dan Wakaf menggelar pelatihan sablon di Aula Kemenag Kab. Grobogan yang diikuti 20 peserta dari ek Kawedanan Kradenan, Kamis, (24/03/2022).
Penyelenggara Zakat dan Wakaf (Zawa), Ali Muhtarom mengatakan bahwa Kemenag Grobogan mempunyai Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang bersumber dari potongan 2.5 persen gaji dan tunjangan PNS, dan hasil potongan gaji dan tunjangan sebagai zakat di peruntukan pentasyarupan zakat dan juga digunakan untuk pelatihan dengan mengundang 20 peserta dan peserta pelatihan diambil dari 6 masing-masing Kecamatan se Kawedanan.
“Oleh karena itu, kami bekerjasama dengan nasumber dalam memberikan pelatihan serta pemahaman untuk teknis sblonnya. Karena remaja masjid memerlukan pemahaman dalam membuat sablon dalam rangka pemberdayaaan ekonomi umat dan untuk itu diharapkan peserta bisa praktekkan. Dan peserta mendapakan modal uang sebesar Rp.500 ribu, peralatan sablon kain dan kertas,” kata Ali Muhtarom.
Dalam sambutannya Kepala Kemenag Grobogan, Imron menyampaikan berbicara pelatihan pasti arahnya menjadi pengusaha. Dan di hari ini Kemenag Grobogan menyelenggarakan pelatihan penyablonan bagi remaja masjid, sebagai upaya Kemenag Grobogan membekali remaja masjid untuk mengembangkan ekonomi umat.
“Ini menjadi penting dalam pembekalan remaja masjid dalam ilmu dunia. Karena Allah SWT tidak menciptakan makhluk didunia cuma beribadah saja, tetapi juga disuruh berusaha dan beribadah. Dengan kata lain menyeimbangi urusan dunia dan akhirat. Dan bila peserta ingin benar-benar berubah, maka pembekalan pelatihan harus diserap dan diterapkan. Yang artinya semua peserta bila sudah keluar dari aula dalam kegiatan harus bisa menjadi interprener atau berjiwa usaha,” jelasnya.
Beliau menambahkan, bagaimana menjadi interprener yang baru, pasti akan ada ide-ide dari peserta, dan menjalankan ide-idenya meningkatkan kompetensi atau kemampuan. Dan selanjutnya melajutkan visi dan misinya dikembangkan akan menjadi pebisnis.
“Dan pelatihan ini dimulai dari remaja masjid di Kawedanan Kradenan dan selanjutnya akan bergulir di Kawedanan lainnya, sehingga diharapkan 5 tahun kedepan bisa menciptakan ekonomi umat di Kabupaten Grobogan,” pinta beliau.
Kepala Kemenag menambahkan, dalam usaha pasti ada resikonya, jangan takut terhadap resiko atau kegagalan. Yang penting tetap semangat dalam menjalankan usaha, karena dalam menjadi interprener banyak macamnya seperti Meniru, Akselerasi, Transformasi digital, Deriset dalam pangsa pasar.(bd/Sua)