Grobogan – Indahnya berbagi, itulah kiranya kata bijak yang tepat dalam momen menyambut bulan suci Ramadhan. Selasa, (22/03) Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kantor Kementerian Agama Kab. Grobogan mentasyarupkan Zakat pada triwulan pertama di Kawedanan Kradenan kepada para siswa siswi yatim/yatim piatu MI se Kawedanan Kradenan berjumlah 600 siswa MI, dan di Kecamatan Pulokulon diserahkan langsung oleh Kepala Kemenag Grobogan yang didampingi pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) disentralkan di MI Miftahul Ulum 2 Pojok Pulokulon sebanyak 12 MI dengan jumlah siswa 386 siswa, masing masing menerima Rp. 150.000.
Menurut Penyelenggara Zawa, Ali Muhtarom mengatakan pentasyarupan zakat dibagi 2 periode, yang pertama pada bulan Ramadhan serta yang kedua pada HAB Kemenag. Dan untuk triwulan pertama pentasyarupan zakat menjelang bulan Ramadhan di Kawedan Kradenan yang berjumlah 30 Marbot masing-masing Rp. 500.000 (lima ratus ribu), 6 Masjid masing masing 5.000.000 (Lima Juta) dan 600 siswa MI masing masing 150.000, (seratus lima puluh ribu rupiah).
“Alhamdullillah kesadaran ASN di Kemenag Kab. Grobogan sudah bagus, para ASN kami sudah langsung diambil zakatnya tiap bulan 2,5 persen dari gaji dan tunjangan, dan salah satu programnya adalah pemberian santunan kepada siswa, marbot dan bantuan masjid seperti saat ini, semoga bisa bermanfaat,” kata Ali.
Sementara Kepala Kemenag Kab. Grobogan, Imron menyampaikan Saya sebagai duta pentasyarupan zakat sangat senang sekali, bahwa UPZ Kemenag Grobogan sebagai unit pengumpul zakat dari Kemenag Grobogan bagian dari Baznas Kabupaten Grobogan selalu melakukan penggalangan zakat, infaq dan sodaqoh sesuai ketentuan dari Pemerintah.
“Pentasyarupan kali diberikan kepada siswa MI di Kecamatan Pulokulon menjelang bulan Ramadhan, dengan tujuan agar siswa MI bisa menyiapkan bekal dan fokus pada bulan Ramadhan. Dalam pentasyarupan ini diberikan pada sebelum bulan puasa diharapkan setiap siswa dimanfaatkan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seperti membeli mukena dan sarung untuk ibadah pada bulan ramadhan. Dan sekarang masa persiapan penerimaan siswa baru, guru juga harus mempersiapkan,” ungkap Kakankemenag.
Lebih lanjut, Imron menambahkan bahwa tupoksi Kemenag bukan cuma mengurusi haji dan pernikahan saja, akan tetapi banyak tugas yang dilakukan Kemenag seperti urusan pendidikan madrasah, lembaga keagamaan pondok dan pesantren, TPQ, urusan agama islam, dan pengumpulan para zakat ASN Kemenag yang dipotong 2,5 persen dari gaji maupun tunjangan dari pegawai serta guru madrasah negeri.
“Dalam pentasyarupan kita rubah menjadi proposionalitas dan profesionalitas, sehingga bisa merata dan juga bisa menyentuh madrasah, karena guru madrasah negeri juga menyokong UPZ. Dan per triwulan kita harus tuntaskan exkawedanan sehingga bisa pemerataan yang sama. Bergantian dari MI, setelah MI terus MTs, dan selanjutnya MA. Dan apa yang kita berikan oleh UPZ bisa memberikan manfaat bagi siswa-siswi dimadrasah kususnya MI,” jelas Imron.(bd/Sua)