Pemalang – Balai Diklat Keagamaan Semarang bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang menyelenggarakan pelatihan media pembelajaran berbasis multimedia di wilayah kerja Kankemenag Kabupaten Pemalang. PDWK dilaksanakan mulai hari Senin (22/3) sampai hari Sabtu (3/4) di aula Kankemenag.
PDWK diikuti oleh 40 orang peserta yang terdiri dari guru PNS dan Non PNS pada madrasah dan guru PAI pada sekolah umum. Acara pembukaan dilaksanakan pada hari Senin (22/3) mulai jam 09.00 WIB. PDWK dibuka oleh Kepala Kankemenag, Fahrur Rozi serta dihadiri oleh Kepala BDK Semarang yang diwakili oleh Kepala Seksi Diklat Tenaga Administrasi, Abdul Wahib Amsa dan Plt. Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag, Mahbub Nur Junaedi.
Fahrur menyampaikan ucapan terima kasih kepada BDK Semarang karena telah menyelenggarakan PDWK di Kankemenag Kabupaten Pemalang. Dia berharap para peserta bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya kesempatan ini sehingga bisa menjadi madrasah hebat dan bermartabat.
Adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan pembelajaran dilaksanakan secara daring atau jarak jauh. Hal ini ternyata menurunkan animo peserta didik untuk mengikutinya. Melalui inovasi media pembelajaran berbasis multimedia diharapkan bisa meningkatkan tingkat partisipasi peserta didik untuk mengikuti PJJ.
Dia juga meminta kepada para peserta untuk mendiseminasikan materi PDWK kepada guru lain yang belum bisa memperoleh kesempatan mengikuti PDWK ini.
“Anda di sini mewakili guru-guru lain sebagai orang yang terpilih. Setiap satu orang peserta wajib mendiseminasikan hasil pelatihan ini kepada guru dan madrasah yang lain,” katanya.
Abdul Wahib mengatakan melalui PDWK diharapkan para peserta bisa memiliki kompetensi melaksanakan tugas bimbingan kepada para siswa sehingga bisa memacu pretasi, produktivitas tugas dan fungsi sebagai seorang guru.
Menurutnya banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, khususnya di dalam diri siswa sendiri maupun dari luar siswa. Adanya pelatihan ini peserta akan diberikan materi terkait media pembelajaran berbasis multimedia. Materi tersebut bisa digunakan oleh guru untuk memaksimalkan pemahaman peserta didik melalui media-media yang akan disampaikan oleh Widya Iswara. (fi/rf)